Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pasar Hewan Kabupaten Magelang Ditutup

Dilihat 4879 kali
Suasan Pasar Hewan Muntilan Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Mengantisipasi mata rantai penyebaran virus Corona atau COVID-19, Dinas Peternakan dan Perikanan (DisPeterikan) Kabupaten Magelang menutup sementara semua aktivitas Pasar Hewan yang berada di wilayahnya.


Penutupan Pasar Hewan itu berdasar pada arahan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah dan Bupati Magelang terkait mengurangi potensi penyebaran COVID-19 dari kerumunan massa.

  

"Pasar hewan itu kerumunan banyak, pada momen tertentu seperti Lebaran bisa lebih dari seribu orang di situ," kata Kepala Dispeterikan Kabupaten Magelang Sri Hartini, Rabu (25/3/2020).


Penutupan semua pasar hewan di wilayah Kabupaten Magelang itu terhitung sejak 28 Maret - 3 April 2020.


Sesuai penanggalan Jawa aktivitas pasar hewan di wilayah Kabupaten Magelang hanya dilakukan sekali hingga dua kali dalam satu bulan, seperti hari pasaran Pon, Kliwon dan Wage. 


Sebagai wilayah pegunungan, Kabupaten Magelang memiliki pasar hewan terbesar yakni di sekitar Kecamatan Muntilan dan Grabag.


Keberadaan Pasar Hewan di Kabupaten Magelang tersebut, selama ini menjadi penyangga pasokan daging masyarakat di sebagian wilayah Jawa Tengah dan beberapa kota besar lainnya. 


Menurutnya, penutupan itu hanya bersifat sementara untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona serta sebagai keamanan untuk masyarakat. 


"Penutupan ini untuk melindungi pembeli, pedagang yang banyak orang dari atas (lereng gunung) ada dari kabupaten lain," tegasnya.


Kemudian dalam masa penutupan itu, Dispeterikan akan melakukan kajian terkait dampak yang ditimbulkan. 


Menurut Sri Hartini dalam transaksi-jual beli hewan ternak tidak sesederhana jual pakaian atau yang lain. Peternak membeli berdasar kualitas secara pandangan mata dan naluri, kemudian menentukan harga.


Namun jika pasar terlalu lama ditutup, maka akan berdampak panjang pada pasokan daging dan populasi hewan ternak di pasaran. 


Meski menjadi dilema, penutupan sementara Pasar Hewan itu tak dapat dihindari, mengingat perkembangan wabah COVID-19 sangat cepat. Untuk itu masyarakat peternak diimbau untuk memahaminya. 


"Kita mengurangi, sambil menganalisa dampak yang ditimbulkan seperti dampak ekonomi dan keamanan," ujarnya.


Saat ini, jumlah populasi hewan ternak sapi dari data Dispeterikan Kabupaten Magelang mencapai 78 ribu ekor lebih. Produktivitas ternak itu juga mendukung pertanian di wilayah lereng gunung dan perbukitan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar