Evaluasi dan Audit Diharap Mampu Tekan Angka Stunting di Kabupaten Magelang

Dilihat 1298 kali

BERITAMAGELANG.ID - Stunting merupakan masalah yang serius karena menyangkut eksistensi bangsa ke depan, dan pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Hal ini disampaikan, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat membuka kegiatan Evaluasi dan Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Kabupaten Magelang Tahun 2022, di Manohara Hotel, Borobudur, Rabu (23/11/2022).


Menurut Adi, Stunting bukan hanya masalah perawakan tubuh yang pendek saja, namun lebih dari itu. Stunting disebabkan karena tidak terpenuhinya syarat asupan gizi dalam jangka panjang dan juga dari penyakit infeksi yang kronis dan berulang, apabila dialami dalam jangka panjang, maka akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.


Selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 serta memperhatikan Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia Tahun 2021-2024, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang telah melaksanakan audit stunting yang dilaksanakan pada tanggal 17 November 2022 kemarin.


"Yang mana kegiatan tersebut menjadi salah satu kegiatan prioritas sebagai pintu masuk dalam penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif secara kolaboratif, sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting," kata Adi.


Dalam hal ini, Adi juga berharap kepada tim audit kasus Stunting, apabila seleksi kasus audit sudah dilakukan terhadap kasus yang tidak menunjukkan perbaikan setelah diberikan intervensi, maka perlu juga dilakukan terhadap kasus stunting yang tinggi di wilayah tertentu seperti di Wilayah Desa Genikan Kecamatan Ngablak dan Desa Gumelem Kecamatan Pakis serta wilayah lain yang kasus stuntingnya tinggi.


Sehingga dapat diketahui dan diteliti lebih lanjut terkait penyebabnya, apakah dari sumber air minumnya, apakah dari perilaku masyarakat atau sebab-sebab yang lain sekaligus mencari solusi bagaimana upaya pencegahannya sehingga intevensi yang akan diberikan bisa tepat sasaran.


Sub Koordinator Reproduksi BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Esterlina menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas kerjasama yang luar biasa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat penurunan Stunting khususnya di Kabupaten Magelang. 


"Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional yang masuk dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 sampai dengan 2024, dengan target penurunan dari tahun 2019 diangka 27,6 persen menjadi 14 persen di tahun 2024," beber Esterlina.


Lebih lanjut Ia menjelaskan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendapat mandat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, untuk menjadi koordinator atau Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Dimana salah satu terobosan BKKBN yaitu melalui pendekatan pendampingan keluarga yang berkesinambungan mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, juga balita. 


Melalui pendampingan keluarga ini diharapkan semua faktor resiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk meminimalisir faktor resiko tersebut. Model pendekatan BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui penanganan/prospektif diantaranya, program siap nikah, siap hamil cegah stunting, program pengendalian jarak dan jumlah kehamilan melalui program keluarga berencana (KB) pasca persalinan, melalui edukasi tentang gizi balita.


"Kami berharap agar setiap Kabupaten/Kota dapat melaksanakan diseminasi kasus stunting minimal 2x dalam satu tahun dengan dukungan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) termasuk di tahun 2023 nantinya, Tim audit kasus stunting baik tim pakar maupun tim teknis dapat bersama-sama melakukan audit stunting dan bisa menghasilkan rekomendasi yang dapat dilakukan tindak lanjut sebagai upaya penurunan stunting," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar