Gunung Merapi Kembali Erupsi Semburkan Material 3.000 Meter

Dilihat 1306 kali
BPBD Kabupaten Magelang memantau erupsi Gunung Merapi pada Kamis (2/4/2020)
BERITAMAGELANG.ID - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Kamis (2/4/2020) sore kembali mengalami erupsi.

Melalui akun Twitter resminya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis data kolom erupsi terjadi pukul 15.20 WIB dengan kolom asap mencapai 3.000 meter.

"Terjadi erupsi di Gunung #Merapi tanggal 2 April 2020 pukul 15.10 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 78 mm dan durasi 345 detik," demikian ditulis dalam cuitan Twitter milik BPPTKG.

BPPTKG juga menyebut tinggi kolom erupsi yang mencapai ketinggian 3.000 meter itu terbawa angin ke arah timur.

Tercatat di seismograf BPPTG untuk amplitudo letusan maksimal 78 milimeter dengan durasi 345 detik.

"Teramati tinggi kolom erupsi kurang lebih 3.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke timur," demikian cuit BPPTKG

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Magelang terus memantau setiap perkembangan dari Gunung Merapi.

"Secara visual tidak terpantau tadi, untuk material jatuhannya juga masyarakat belum melaporkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto di kantornya.

Berdasar data yang diterima BPBD, material erupsi kali ini tidak terlalu besar dengan arah angin cenderung ke arah Yogyakarta. 

Edy memastikan untuk kali ini wilayah Kabupaten Magelang dalam kondisi aman dari hujan material abu vulkanik Merapi.

"Material yang dibawa tidak banyak. Relatif kita tenang, masyarakat tetap tenang debu vulkanik tidak mengarah ke Kabupaten Magelang," imbaunya.

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih di level II waspada.  

Meski demikian, Edy mengingatkan agar masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu terjadi kembali peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Edy juga menghimbau agar masyarakat selalu mematuhi jarak aman yang ditetapkan BPPTKG yakni radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Jarak itu yang dikhawatirkan material jatuhannya, kalau debu vulkanik akan terbawa arah angin," jelas Edy.

Sementara berdasar informasi yang dihimpun dari sejumlah media sosial relawan, terjadi hujan abu vulkanik tipis menerpa sejumlah wilayah di Kecamatan Pakem, dan Turi Yogyakarta.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar