Kerja Sama Universitas Sangat Dibutuhkan Terkait Peningkatan SDM Pariwisata

Dilihat 1354 kali
Sarasehan dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2023, berlangsung di Hotel Doman, Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Pelaku wisata di kawasan Candi Borobudur sangat membutuhkan kerja sama dengan universitas terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM). Hal itu disampaikan pada sarasehan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng bersama Universitas Semarang (USM).  


Sarasehan dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2023, berlangsung di Hotel Doman, Borobudur, Sabtu (11/3) malam, dengan tema pemikiran terkait pengembangan dan peningkatan destinasi wisata, khususnya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Borobudur.


Pada sarasehan tersebut, tiga kepala desa (Kades) diberi kesempatan untuk memaparkan potensi desanya, yakni Kades Karangrejo, Muhammad Heli Rofikun, Kades Sambeng, Rowiyanto, dan Kades Candirejo Singgih. Ketiganya  memaparkan potensi desa masing-masing tentang potensi wisata desanya.


Kades Karangrejo, Muhammad Heli Rofikun memaparkan, desa dengan enam dusun itu, memiliki beberapa objek wisata yang salah satunya Punthuk Setumbu. Destinasi itu untuk melihat matahari terbit antara Merapi dan Merbabu. Pancaran mataharinya mengenai Candi Borobudur. Juga punya Gereja Ayam atau Bukit Rema, Kebun Buah, Balkondes.


“Kerja sama dengan universitas sangat dibutuhkan, terutama terkait SDM masyarakat setempat. Produk UMKM lokal belum tergarap maksimal. Jajanan produk setempat dijual borongan kepada warga Yogyakarta dan kota lain, saat kembali ke Karangrejo sudah dengan paket yang bagus dan harganya mahal,” katanya.


Kades Sambeng, Rowiyanto, dalam kesempatan yang sama menyatakan masih butuh bantuan. Dia sangat menerima ajakan kerja sama PWI dan USM. UMKM sudah banyak, seperti Topi Pandan dan Sandal Pandan. Juga ada makanan Slondok dan Emping Tela. 


“Kendalanya kekurangan singkong,” katanya.


Sedangkan Kades Candirejo, Singgih, juga membuka diri buat USM dan PWI. Dipaparkan, dengan adanya pengunjung dilarang naik ke Candi Borobudur, desa mendapat dampak positif. Misalnya banyak pengunjung yang keliling naik mobil VW. Ini yang menjadi daya dukung dalam pengembangan Desa Candirejo sebagai desa wisata.


Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M. Taufik Hidayat Yahya, mengatakan dengan adanya penetapan Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas, itu merupakan anugerah. Kini dipasang lampu hias dan jalannya dilebarkan, ditambah pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen pada tahun 2024.


Dengan pembangunan jalan tol pada tahun 2024, diharapkan sudah bisa digunakan, dan akan makin banyak wisatawan yang datang ke Magelang. 


“Bagi warga Jakarta, daripada macet di Jakarta, akan banyak yang memilih ke Yogyakarta. Karena Jakarta-Yogyakarta akan bisa ditempuh tujuh jam,” katanya.


Rektor USM, Dr. Supari mengulurkan tangan tentang apa yang dapat diperbuat untuk tumbuh berkembang bersama masyarakat sekitar Borobudur, terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam peningkatan dan pengembangan ekonomi masyarakat di kawasan objek wisata candi peninggalan budaya dunia oleh UNESCO. 


“USM punya sekitar 400 dosen dan 20 ribu mahasiswa. Potensi itu kiranya dapat membantu warga Magelang untuk berkolaborasi dan aksi nyata apa yang bisa diterapkan di Borobudur,” terangnya.


Terkait potensi USM, termasuk  menampilkan kegiatan beberapa fakultas, seperti Hukum, Ekonomi, Teknologi, Pertanian, dan Magister Manajemen serta Prodi Pariwisata. Dari tayangan tersebut diharapkan warga tahu kemampuan USM dan apa saja yang bisa dilakukan untuk pengembangan pariwisata di Borobudur.


Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, menambahkan kolaborasi dari USM dengan PWI sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. PWI sudah terlibat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Magelang.


“Kami sudah terlibat berbagai kegiatan untuk menyokong kegiatan wisata Magelang,” katanya.


Tahun ini, PWI Jateng juga bekerja sama dengan sejumlah pemda dalam mendukung berbagai kegiatan. Itu bagian untuk melengkapi kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk kerja sama dengan USM ikut mempromosikan Program Studi Pariwisata.


“Pendekatan ke kampus bermaksud kolaborasi. Itu akan menunjukkan performa. Selain sebagai praktisi jurnalistik, juga fungsi kontrol, dan edukasi sesuai Undang Undang Pers,” terangnya.


Sarasehan yang dihadiri para pelaku wisata tersebut, dipandu oleh R. Widiyartono, hadir juga Sekretaris Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga, Gunawan Andi, Camat Boronudur  Subiyanto dan undangan lain.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar