Megawati Soekarnoputri Isi Kuliah Umum di SMA Taruna Nusantara

Dilihat 1414 kali
BERITAMAGELANG.ID - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mengisi mata kuliah umum di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020). Dalam kuliah umumnya yang diikuti oleh ratusan taruna dan taruni Akmil, Megawati menekankan tentang harga diri dan bela negara.

Menurut Megawati, keberadaan Akmil Magelang tidak dapat dipisahkan dari konsep pertahanan dan keamanan nasional Indonesia. Hal tersebut telah diatur dalam konstitusi.

"Kalau kita lihat pada UUD 1945, terutama Pasal 30 yang mengamanatkan tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara," tutur Megawati dalam kuliah umumnya.

Ia berharap, taruna dan taruni mampu menjadi generasi penerus tentara nasional Indonesia atau TNI angkatan darat, dan bukan sekedar menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan di dalam tubuh TNI angkatan darat, melainkan harus mampu menjaga api semangat perjuangan serta melafalkan nilai-nilai perjuangan para pendiri militer tahun 1945.

Pada kesempatan yang sama, Megawati juga menyinggung soal Timor Timur yang saat ini kondisinya memprihatinkan karena ingin merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia.

"Mari kita lihat kondisinya Timor Timur, seperti apa kondisinya ketika itu minta bergabung dengan Indonesia setelah itu mengatakan ingin referendum. Sekarang mereka mengalami kesulitan. Jadi kalau kita tidak memiliki kekuatan sendiri maka kita akan diremehkan oleh orang lain, Ingat Itu," tegasnya.

"Jadi kembali lagi taruna taruni kalau benar kalian berkeinginan menjadi seorang militer maka yang ada adalah kehormatan dan dedikasi," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menekankan tentang pentingnya nilai-nilai sejarah. Ia juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar pelajaran sejarah bisa masuk dalam kurikulum utama.

"Jadi seharusnya mulai dari SD terus sampai ke perguruan tinggi, yang namanya sejarah bangsa itu harus masuk ke dalam kurikulum utama. Dan sepertinya Pak Presiden juga setuju," kata dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar