Puluhan Pesantren Berpotensi Jadi Lokasi Khusus Pemilu

Dilihat 3237 kali

BERITAMAGELANG.ID - Jelang Pemilu 2024, sebanyak 70an pesantren di Kabupaten Magelang berpotensi mendapatkan pelayanan pemungutan suara khusus. Potensi ini muncul dari asesmen yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Magelang. 


“Potensi ini muncul setelah kami (Bawaslu Kabupaten Magelang) dari tanggal 15 Desember 2022 sampai 19 Januari 2023 melakukan asesmen,“ kata Sumarni Aini Ch, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, dalam keterangan rilisnya, Sabtu( 21/1/2023)


Aini menjelaskan pihaknya selama satu bulan lebih melakukan asesmen terhadap potensi adanya lokasi khusus pada Pemilu 2024 mendatang. Lokus asesmen terdiri dari 5 unsur meliputi, pondok pesantren, lembaga pendidikan berasrama (boarding school), panti sosial, rumah sakit, dan tempat relokasi bencana. 


Selama asesmen, Tim Bawaslu Kabupaten Magelang dan Panwaslucam berkoordinasi dan mendatangi langsung pihak-pihak yang menjadi sasaran lokus asesmen  seperti kepala Kemenag Kabupaten Magelang serta pimpinan/pengasuh pondok pesantren.


"Kami datang secara langsung dan memberikan kuesioner kepada pengasuh ponpes yang berisi pertanyaan perkiraan jumlah santri dan tenaga pendidiknya (ustadz), perkiraan jumlah pemilih, skema memilih pada tahun 2019 serta data perkiraan santri yang tidak dapat memilih pada tahun 2019," kata Aini.


Menurut Aini, hasil asesmen menyebutkan, santri yang tidak dapat memilih karena alasan tidak bisa pulang sebab berasal dari luar Pulau Jawa.


DBawaslu Kabupaten Magelang juga berkordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono. Dalam koordinasi ini didapati wilayah Kawasan Rawan Bencana 3 (kategori sangat rawan) yang perlu mendapat perhatian bilamana terjadi bencana terutama erupsi Gunung Merapi mengigat tidak sedikit warga yang tinggal dan menetap di kawasan Gunung Merapi. 


"Dengan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kami berkoordinasi terkait kisaran jumlah warga yang berada di panti-panti sosial, dan koordinasi dengan Kepala Rumah Sakit Kabupaten Magelang untuk memetakan jumlah petugas kesehatan yang bertugas pada hari pemungutan suara," kata Aini.


Aini merincikan hasil asesmen potensi lokasi khusus di wilayah Kabupaten Magelang sebagai berikut, di wilayah Kecamatan Tegalrejo terdapat 25 pondok pesantren dengan potensi pemilihnya mencapai angka 10.347 (sepuluh ribu tigaratus empat puluh tujuh). 


Selanjutnya di Kecamatan Secang teridentifikasi sejumlah 10 pondok pesantren dengan potensi pemilih 2.066 (dua ribu enam puluh enam). Dan ribuan potensi pemilih lainnya yang terkosentrasi di dalam pondok pesantren yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang. 


"Potensi pemilih di lembaga pendidikan berasrama (boarding school) seperti di SMA Pangudi Luhur Vanlith Muntilan pun cukup besar mencapai angka 200 pemilih baik dari guru maupun siswanya,” terangnya.


Sementara itu, di Kawasan Rawan Bencana 3 (KRB 3) teridentifikasi 37 titik relokasi bencana Merapi yang berpotensi menjadi lokasi khusus pada Pemilu 2024 nanti. 37 titik tersebut merupakan daerah tertinggi dan terdekat dengan Gunung Merapi. 


Muhammad Habib Shaleh, Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, menambahkan, data hasil pengawasan pemetaan lokasi khusus selanjutnya disampaikan kepada KPU Kabupaten Magelang agar KPU dan jajarannya menilai dan mencermati kembali potensi lokasi khusus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.  


Lebih lanjut, ia menjelaskan, yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Magelang dan jajaran tahap ini adalah pemetaan adanya lokasi khusus. Bahwa lokasi khusus ini riil, butuh dilayani hak pilihnya, kondisinya tidak sama dengan pemilih reguler pada umumnya. 


"Apakah nanti akan menjadi TPS khusus atau skema lain yang terpenting lokasi ini wajib menjadi atensi," ujar Habib.


Disebutkan, spirit Bawaslu adalah menjaga hak pilih warga di seluruh negeri tanpa kecuali di lokasi-lokasi khusus sebagaimana disebut di atas. 


“Harapan kami, KPU dan jajaran punya strategi dan skema untuk melayani hak pilih seluruh warga, termasuk warga yang berada di lokasi khusus," kata dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar