Ratusan Seniman Bersiap Gelar Ruwat Rawat Borobudur 2020

Dilihat 1286 kali
Warung Info Jagad Cleguk menjelang pagelaran Ruwat Rawat Borobudur 2020.

BERITAMAGELANG.ID - Komunitas pelestari cagar budaya dunia, Brayat Panangkaran Borobudur akan kembali menggelar hajatan besar Ruwat Rawat Borobudur (RRB) Tahun 2020. 


"Untuk tahun ini RRB akan berlangsung dari 9 Februari hingga 18 April di berbagai lokasi," kata Budayawan RRB, Sucoro di Warung Info Jagad Cleguk Borobudur, Sabtu (8/2/2020).


Memasuki usia 17 tahun, RRB telah menjadi ruang komunikasi antara pelestarian cagar budaya Candi Borobudur dan pariwisata. Pagelaran RRB tahun 2020 akan digelar di lebih dari 10 lokasi wilayah Kabupaten/ Kota Magelang, Temanggung, dan Purworejo.


Hajatan tahunan yang terus dilestarikan ini, terang Sucoro, telah menjadi bukti dalam RRB kearifan lokal masyarakat di lereng Gunung dapat terjalin harmonis dengan pengembangan pariwisata yang berbasis modern. Karena modal ruwatan tradisi Jawa adalah paseduluran, sehingga RRB terus berkembang hingga 17 tahun


Ketika kota melupkan tradisi, lanjutnya, RRB efektif menjadi ruang 'nguri-uri' kebudayaan dan pariwisata, ajang silaturahmi kumpul sedulur. Hajatan RRB juga menjadi ruang murni masyarakat agraris dalam mempertahankan jati diri kearifan lokal dalam pengembangan pariwisata Borobudur.


"Menguatkan pariwisata tetapi tidak melupakan budayanya. Keberadaan Borobudur sebagai refleksi masa lampau dimana budaya menjadi industri pariwisata," tegas Sucoro.


Selain menggelar pentas budaya ratusan seniman tari tradisional, RRB juga menggelar aksi sosial berupa pembagian aneka jenis sayuran hasil sumbangan dari para petani dilereng Gunung Sumbing. Jumlah sayuran yang dibagikan mencapai 2 ton lebih. 


Para seniman gunung ini juga melakukan konservasi alam yakni dengan menanam sekitar 12 ribu bibit tanaman di semua desa yang menggelar pentas RRB.


Sebelumnya, Kabid Pemasaran Wisata pada Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olah raga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Gunawan Andi secara khusus memberikan dukungan terhadap kegiatan ini.


Menurut  Andi, keberadaan RRB selama ini sudah mendukung, usia 17 tahun merupakan masa matang dalam berpikir dan menentukan arah ke depan. 


"Menuju kedewasaan lebih mantap, lebih mandiri hingga mampu memadukan Pariwisata dan nilai nilai pelestarian budaya ini," ujar Andi.


Sementara itu Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Tri Hartanto menegaskan, RRB mengedukasi masyarakat bagaimana menempatkan Borobudur pada tempatnya 


RRB juga merupakan pelestarian sesungguhnya masyarakat terhadap Candi Borobudur. Pelestarian Candi Borobudur secara fisik merupakan tugas BKB sementara mempertahankan nilai cagar budayanya telah dilakukan oleh komunitas RRB.


"Cagar budaya oleh BKB, nilainya dilakukan oleh Ruwat Rawat Borobudur dengan tari Kidung Karmawibangga dan lainnya," papar Tri.


Puncak dari kegiatan budaya RRB adalah tepat di momentum paringatan Hari Warisan Dunia, 18 April 2020. Sebagai penghargaan pihak BKB akan menyalakan lampu di bangunan Candi Borobudur pada malam hari. 


"Ruwat rawat istimewa menginspirasi banyak orang untuk ikut memperingati hari warisan dunia," imbuh Tri.


Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pelestarian Candi Borobudur ini dengan menyaksikan setiap pentas budaya RRB tahun 2020.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar