Sukses Jalin Kemitraan, Gapoktan Cabai Santuni Anak Yatim

Dilihat 1024 kali
Aksi sosial Gapoktan kemitraan cabai Jateng dengan santuni anak yatim

BERITAMAGELANG.ID - Sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) anggota kemitraan cabai di Jawa Tengah menggelar pesta penen raya dengan memberi santunan anak yatim piatu dari berbagai daerah.


Aksi sosial di Gapoktan Sumber Mulyo, Dusun Duwet Desa Salam Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang pada Rabu (12/10/2022) petang tersebut sebagai wujud rasa syukur atas rejeki yang melimpah, mengingat selama ini para petani mendapat untung dari kerja sama penjualan cabai dengan sebuah perusahaan makanan kemasan.


Ketua Grower cabai merah di Jawa Tengah, Muji Rohmat mengatakan dari sebanyak 12,3 ton cabai yang rutin dipasok setiap minggunya ke perusahaan makanan kemasan PT. Indofood diberlakukan potongan uang sebesar 100 rupiah.


Lebih lanjut Muji menceritakan melalui kemitraan itu para petani cabai di Magelang maupun di daerah lain  di Jawa Tengah mendapat jaminan harga jual yang stabil yakni flat Rp10 ribu per kilogram. 


Setiap kilogramnya ada potongan Rp100. Untuk hasil yang terkumpul dan dibagikan saat ini jumlahnya mencapai Rp40 juta lebih. Kegiatan donasi Rp100 itu sudah berlangsung selama enam tahun lebih. Pemotongan uang Rp100 dari setiap satu kiilogram cabai itu juga merupakan komitmen bersama antar petani yang bertujuan untuk amal sedekah.


"Potongan Rp100 per kilo itu kita niatkan untuk amal agar usaha tetap berkah," ungkap Muji.


Menurut Muji Rohmat saat ini ada ribuan petani cabai yang menjadi mitra pihak swasta (grower). Selain di Magelang petani mitra juga tersebar di Pati, Grobogan, Wonosobo dan lainnya. Semua Gapoktan itu juga diberi kewajiban untuk menyantuni anak yatim.


Di Magelang ada 2 gabungan kelompok tani yang menjadi mitra PT. Indofood yakni Gapoktan Sumber Mulyo di Desa Mantingan dan Gapoktan Ngadimluyo di Kecamatan Srumbung.


Kebanyakan petani cabai tertarik bergabung dalam pola kemitraan karena mendapat kepastian harga. Sudah menjadi masalah klasik jika bertani cabai harus siap menghadapi harga naik-turun tidak menentu.


"Kami menghimpun (panen cabai) dari petani-petani kecil. Dari yang punya lahan 0,1 hektar," ungkap Muji.


Dijelaskan Muji akan lebih aman petani cabai melakukan pola kemitraan karena jka harga jual cabai di pasaran sedang tinggi, perusahaan akan melakukan penyesuaian harga agar petani tidak merugi. Melalui sistem petani kemitraan cabai dengan perusahaan makanan kemasan, budi daya lombok tidak lagi mengerikan. Kesejahteraan petani diharapkan lebih baik lagi.


Kemampuan maksimal petani mitra memasok cabai merah ke pabrik makanan kemasan sekitar 23 ton per minggu. Jumlah itu masih jauh dari kebutuhan perusahaan, sekitar 600 ton per tahun. 


"Syarat kemitraan mudah. Perusahaan juga menerima cabai berbagai ukuran. Tidak ada standar ukuran. Cabai bengkok juga tetap diterima," ungkapnya.


Saat ini gabungan kelompok tani juga sedang menyiapkan program membangun green house untuk para anggota petani milenial. Melalui sistem green house ini diharapkan lebih menguntungkan karena penyakit tanaman jadi lebih mudah dikendalikan.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar