BERITAMAGELANG.ID - Perang Sarung yang dilakukan oleh sekelompok remaja akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini lantaran aksi tersebut telah mengganggu keamanan dan ketertiban umum dan cenderung dapat menimbulkan terjadinya tindak pidana, diantaranya tawuran dan tindak kekerasan yang lain.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Magelang AKBP Mochmammad Sajarod Zakun saat ditemui di Polres Magelang, Jumat (15/4).
Menurut Kapolres, kegiatan seperti itu jika dibiarkan akan menjadi sebuah kebiasaan tidak baik terutama di Bulan Ramadan.
“Di bulan Ramadan ini hendaknya kita memperbanyak ibadah dan melakukan hal-hal yang baik. Bukan malah melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kekhusukan ibadah, seperti perang sarung ini,†pesannya.
Polres Magelang dalam hal ini sudah melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban terkait perang sarung. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan patroli di daerah yang terindikasi sebagai tempat yang sering digunakan untuk perang sarung tersebut.
“Yang membahayakan adalah ketika sarung itu diisi dengan benda tumpul atau tajam, ini jadinya berbahaya serta dapat menimbulkan gesekan bahkan tawuran. Ini yang kita antisipasi,†lanjutnya.
Kapolres Magelang mengungkapkan terdapat beberapa wilayah yang sering digunakan sekelompok pemuda unutk melakukan perang sarung, diantaranya Borobudur, Mungkid, Salaman dan yang baru-baru ini terjadi dan viral di media sosial adalah di Kecamatan Grabag.
“Yang terjadi di Grabag itu sudah ditangani oleh Polsek Grabag. beberapa remaja yang turut melakukan perang sarung saat itu sdh dilakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,†ungkapnya.
Kapolres Magelang mengimbau agar perang sarung tidak lagi dilakukan karena dapat menimbulkan gesekan serta mengganggu ketertiban umum. Dirinya menekankan di Bulan Ramadan ini hendaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang baik dan bermanfaat serta dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
0 Komentar