Penamaan MAJT Kabupaten Magelang Belum Jadi Prioritas Utama

Dilihat 729 kali

BERITAMAGELANG.ID - Asisten Administrasi Umum sekaligus Ketua Takmir Masjid Agung Kabupaten Magelang, Asfuri Muhsis mengatakan, rencana penamaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang saat ini baru dibangun di Kabupaten Magelang dianggap belum menjadi prioritas utama (belum penting). Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang bisa berjalan dengan baik.


"Penamaan Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang saat ini belum penting, yang penting sekarang ini adalah pembangunan itu (MAJT di Kabupaten Magelang) bisa berjalan dengan baik. Kalau soal nama tentu nanti kita akan koordinasi dengan Pemprov (Jateng)," kata Asfuri saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (2/1/2023).


Selain itu, lanjut Asfuri, yang penting saat ini adalah dipersiapkannya takmir atau pengurus MAJT Kabupaten Magelang yang profesional, dengan diberikan pelatihan pengelolaan masjid dengan baik, mengingat letak atau lokasi masjid berada di dekat Komplek Pemda Kabupaten Magelang, gereja, dan vihara.


Sehingga di samping berfungsi untuk ibadah, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dengan maksimal dan harus ramah bagi penganut agama lain dan bisa menjadi contoh untuk moderasi beragama dengan baik.


Contohnya antara lain, pengembangan ekonomi umat seperti bank-bank syariah, kemudian pengembangan usaha seperti UKM, kantor bersama Ormas Islam seperti IPHI, MUI, BAZNAS dan yang lainnya untuk mempermudah dalam berkoordinasi.


"Apalagi ide awal MAJT Kabupaten Magelang ini adalah Islamic Center," imbuhnya.


Pembangunan MAJT Kabupaten Magelang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024. Pembangunan masjid tersebut berdiri di atas tanah seluas 4,9 hektar, sementara pengadaan tanahnya berasal dari Pemprov Jateng seluas 3,2 hektar dan dari Pemerintah Kabupaten Magelang seluas 1,7 hektar. Anggaran pembangunan masjidnya sebesar Rp118 miliar berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar