Vulcano Sains Techno Park Akan Dikembangkan Di Kawasan Merapi

Dilihat 1950 kali
Anggota Dewan Riset Nasional Komtek Lingkungan dan Bencana, Prof. Suratman

BERITAMAGELANG.ID - Kawasan lereng Merapi akan dikembangkan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) modern dengan nama Vulcano Sains Techno Park Merapi. Di sini akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan kegunungapian nasional pertama.


"Dengan mengembangkan teknologi itu, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat," demikian disampaikan anggota Dewan Riset Nasional Komtek Lingkungan dan Bencana, Prof Suratman, di Jurang Jero Srumbung, akhir pekan lalu. 


Suratman  yang juga profesor Geografi di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan, dengan pengembangan kawasan tersebut, maka ada pengetahuan tentang kegunungapian yang memadai untuk masyarakat sekitar. 


"Kita berharap, warga yang tinggal di lereng-lereng gunung khususnya Merapi, bila ada bencana selamat tapi pasca bencana nikmat,"  harap Suratman.


Ia menjelaskan, pasca erupsi warga dapat mengambil pasir, berwisata lava tour, berjualan suvenir, kuliner dan semacamnya.  


"Itu yang kita harapkan, sehingga saat erupsi harus nol korban. Semangat dari ilmu pengetahuan kita, maka dari itu kita punya sensor, drone, HP untuk warning dengan alat digital modern agar taat mengikuti arahan dari BPPTKG," terangnya.


Suratman mencontohkan, saat zona tersebut terjadi erupsi, maka tiga kilometer dari puncak Merapi, warga harus taat agar tidak ada korban. 


Diakuinya, dulu ada warga kurang taat, sebab mereka mempunyai aliran sendiri. 


"Padahal ilmu pengetahuan kita punya kebenaran. Jadi Ini paduan aliran, mahzab dengan kebenaran harus kita sinkronkan. Sehingga kalau bisa masyarakat Merapi modern menghargai ilmu pengetahuan," imbuhnya.


Untuk mengetahui secara real, pihaknya memasang alat deteksi lahar di beberapa pos pengamatan milik BPPTKG. 


"Alat-alat deteksi lahar itu merupakan temuan dari teman-teman UGM. Kita ada deteksi dengan menggunakan drone dan seismograf yang dapat dipasang dekat dengan yang bergerak supaya tahu," jelasnya.


Dalam hal ini, masyarakat harus dididik. Setiap sekolah diberi ilmu pengetahuan serta praktek dengan pihaknya, kemudian komunitas relawan  ditransfer ilmu pengetahuannya.


Menurut Suratman, jika TNGM menggerakkan Ekotourism dengan pelestarian maka pihaknya melakukam pelestarian dengan konsep Geoturism. Ia menekankan bahwa mitigasi merupakan hal nomor satu, setelah itu baru melakukan pelestarian. 


"Jika diizinkan Presiden, kami ingin mendirikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan kegunungapian mulai dari Gunung Merapi," harapnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar