Mengoptimalkan Peran Guru Penggerak

Dilihat 608 kali

PROGRAM guru penggerak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini sudah sampai pada angkatan ke-8. Panen raya yang menjadi puncak dari kegiatan calon guru penggerak sudah dilaksanakan pada hari sabtu, 2 Desember 2023. Untuk Kabupaten Magelang pelaksanaan panen raya guru penggerak bertempat di SMA Negeri 1 Mertoyudan diikuti oleh 86 calon guru penggerak.

Pada tahun 2024 peran guru penggerak akan semakin dimaksimalkan. Mendikbudristek Nadiem Makarim berencana menambah seratus ribu guru penggerak. Nadiem Makarim berharap muncul innovator-inovator di dalam dunai pendidikan. Dalam suatu kesempatan, Nadiem mengatakan pengoptimalkan peran guru penggerak bisa menyalakan api-api perubahan di masing-masing daerah. Tak mungkin siswa-siswi akan berkembang sebagai pembelajar optimal jika tak ada guru-guru yang dengan cara inovatif mengubah perilaku siswa-siswi kearah yang lebih baik.

Guru penggerak telah membuat perbedaan mendasar di dalam profesi guru. Untuk lebih mendukung program guru penggerak, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memberikan sejumlah keistimewaan . Keistimewaan itu dimulai dari pembiayaan, dan juga hal-hal lain yang tidak bisa didapatkan pleh yang bukan guru penggerak. Guru penggerak akan mendapatkan pelatihan-pelatihan. Guru-guru penggerak ini malah dipersiapkan menjadi Kepala Sekolah hingga pengawas.

Sebenarnya jauh-jauh hari para guru penggerak diharapkan tidak hanya menonjol dalam aspek akademik, justru yang lebih diperlukan mereka memiliki kemampuan mengispirasi, memotivasi, dan memimpin. Jika ini bisa dilakukan sebaik-baiknya, para guru penggerak akan membawa gagasan-gagasan pembaruan dan metode pengajaran yang efektif ke dalam kelas. Tak hanya itu, mereka bisa berbagi pengalaman, cara mengajar, dan sumber daya dengan rekan-rekan guru lain, sehingga tercipta iklim kolaborasi yang positif.

Sebelum pengoptimalan guru penggerak yang dilakukan oleh Nadiem Makarim, ada berbagai pelatihan, lokakarya, dan pendampingan sehingga membuat guru-guru penggerak memiliki kesempatan mengembangkan kemampuan dalam mengajar, berkomunikasi, dan berinovasi. Pengoptimalan yang dilakukan oleh kemendikburistek seharusnya menyentuh hal-hal lain, misalnya bagaimana para guru penggerak itu diberi kepekaan terhadap teknologi informasi sehingga apa pun yang dilakukan guru penggerak tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Para guru penggerak harus mengikuti perkembangan teknologi iniformasi, sehingga bisa beradaptasi untuk hidup dalam dunia virtual. Para guru penggerak harus memahami persoalan-persoalan kedigitalan. Mengapa? Sebab yang dihadapi saat ini juga pembelajar-pembelajar yang digitalis. Para guru penggerak akan ketinggalan zaman jika tak hidup dalam era the net and the net. Mereka harus memahami dan mampu berselancar dalam dunia internet dan memahami persoalan-persoalan kekinian siswa. Ini merupakan kunci utama memasuki zaman yang melahirkan pembaruan dan perubahan.

Kita tahu tuntutan pendidikan semakin kompleks. Ini membutuhkan insan-insan yang bisa bermanfaat di berbagai matra kehidupan. Tak pelak guru-guru penggerak mesti mampu menjadi agen perubahan di masyarakat. Kemendikbudristek sebaiknya memberikan aneka sarana dan prasarana yang memungkinkan guru-guru penggerak menjadi sosok-sosok berdaya di masyarakat. Guru penggerak sebaiknya mengonstruksi diri menjadi pembaru, pelopor, dan inspiratory di masyarakat. Ini bisa tercapai jika pemerintah peduli kepada kemajuan guru-guru penggerak. Semoga.


*)Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd.,  Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar