Lingkungan Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran IPA

Dilihat 377 kali
Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai pusat sumber belajar,

KITA tentu sepakat jika sekolah kita artikan sebagai tempat suatu kumpulan atau komunitas masyarakat kecil yang memiliki aktivitas yang sama yakni belajar. Karenanya sangat wajar jika sebuah institusi sekolah dituntut untuk dapat menjadi wahana pengembangan pengetahuan bagi penghuninya, yang dalam hal ini tentu saja guru dan siswa.

Sekolah bukanlah sebuah birokrasi yang sarat dengan kebijakan-kebijakan administratif. Aktivitas di dalamnya adalah proses pelayanan jasa (belajar mengajar, bukan proses produksi SDM yang harus mendapatkan bimbingan, arahan, dan pelayanan pembelajaran, bukan sekedar bahan mentah yang akan dicetak menjadi barang setengah jadi atau barang jadi layaknya sebuah pabrik. Di sana ada proses dialogis, kreativitas dan inovasi antara kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah lainnya yang dibina dan diproses secara professional untuk terus menerus berinovasi demi kemajuan sekolah.

Konsep sekolah sebagaimana dikemukakan di atas, menurut hemat penulis mengacu kepada konsep sekolah efektif, yaitu sekolah yang memiliki profil yang kuat dan mandiri, inovatif dan memberikan iklim yang kondusif bagi warganya untuk mengembangkan sikap kritis, kreatif dan motivasi.

Kita dapat memanfaatkan sumber-sumber pendukung belajar yang ada di sekitar sekolah untuk dilibatkan dalam proses belajar siswa, agar proses pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna bagi semua pihak.

Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil jika kita melakukan upaya pemberdayaan lingkungan sekolah untuk kepentingan pembelajaran siswa.

  1. Pemberdayaan lingkungan sekolah memberikan perubahan iklim dan suasana pembelajaran pada siswa yang sebelumnya cenderung terkurung dalam ruang kelas menjadi sedikit lebih luas dengan sirkulasi udara yang lebih leluasa dan segar.
  2. Upaya ini juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan uji hipotesis dengan langsung melakukan praktikum terhadap apa yang telah dipelajarinya di dalam kelas. (selama ini para siswa hanya dijejali begitu banyak teori di dalam ruang kelas tanpa pernah berkesempatan meyakinkan wujud teori tersebut di alam nyata. Akibatnya, begitu para siswa berhadapan dengan persoalan dalam kehidupan nyata, mereka tidak bisa berbuat apa-apa)
  3. Pemberdayaan lingkungan sekolah dalam kaitannya dengan proses belajar siswa juga dapat memperpendek jarak antara teori dengan praktik. Siswa diharapkan dapat menyaksikan langsung kaitan teori dan praktik dalam pengalaman nyata (lapangan). Sementara sering kita lihat, siswa dalam pembelajaran di kelas telah menghapal sekian banyak teori, karena keterbatasan fasilitas praktikum/laboratorium di sekolah, para siswa harus menunggu sekian lama untuk mempraktikan teori yang telah dipelajari. Akibatnya ketika berhadapan dengan dengan tugas praktikum, banyak siswa yang mengalami hambatan tentang teori yang telah dipelajari.
  4. Dengan pemanfaatan lingkungan sekolah ini, siswa bisa belajar secara mandiri di mana nanti diharapkan dapat mengurani ketergantungan pada guru. Lebih-lebih pada sub-sub pelajaran yang bersifat praktis.
  5. Memperluas wawasan siswa tentang berbagai fakta keilmuan yang ditemukan di alam nyata (lapangan)

Berikut ini akan penulis paparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah  (kebun sekolah) sebagai sarana pembelajaran siswa.

  1. Siswa diajak mengunjungi kebun sekolah untuk mengamati beberapa tanaman dan mengetahui bagaimana proses tanaman itu tumbuh. Di samping itu, siswa juga diminta mengumpulkan biji-bijian untuk mengetahui cara penyebarannya, dengan menanam biji-bijian tersebut akan mendorong siswa untuk mengetahui lebih banyak tentang pertumbuhan tanaman.
  2. Adakan eksperimen untuk melihat pengaruh suhu, cahaya, kelembaban udara terhadap proses  pertumbuhan tanaman.
  3. Mempelajari bagaimana tumbuhan mengadakan penyerbukan silang dan mengamati bagaimana sebuah biji bisa tumbuh menjadi besar.
  4. Mempelajari macam-macam gerak tumbuhan yaitu dengan cara melihat langsung pada tumbuhan yang ada.
  5. Mempelajari zat sisa yang dikeluarkan oleh tumbuhan.

Dan masih banyak lagi yang bisa dipelajari dari lingkungan sekolah (kebun sekolah)

Nah, dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai pusat sumber belajar, terutama pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa akan lebih aktif untuk mempelajari mata pelajaran IPA karena siswa diajak untuk mengamati objek langsung sehingga siswa tidak merasa bosan atau dengan kata lain siswa tidak merasa dijejali pengetahuan oleh guru, melainkan siswa mendapatkan pengetahuan dengan kemampuan dirinya sendiri. Semoga.


*)Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar