BERITAMAGELANG.ID- Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, dinobatkan sebagai desa kategori berbudaya lingkungan bersih oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, melalui program Desa Gemar Mengelola Sampah (De'Gemes)_ tahun 2024, sehingga membawa pulang tropy, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp 8 juta.
"Penghargaan ini merupakan kerja keras warga masyarakat yang tersebar di 9 dusun di Desa Banyusari, melalui pengelolaan sampah ditingkat keluarga," kata Kepala Desa Banyusari, Taryono usai menerima tropy dan sertifikat sebagai desa kategori berbudaya lingkungan, di Balkondes Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Senin (24/6-2024).
Penyerahan penghargaan, dilakukan PJ Bupati Magelang, Septyo Achanto pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Magelang tahun 2024, dengan tajuk 'penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan'. Dalam acara tersebut, juga dilakukan pemungutan sampah oleh anak sekolah dan masyarakat, penanaman pohon Kalpataru dan Gayam, untuk kelestarian alam.
Menurut Taryono, Desa Banyusari terdapat 9 dusun, dan masing-masing dusun mempunyai kelompok bank sampah, bahkan ada satu dusun yang mempunyai dua bank sampah. "Maka keberhasilan membawa tropy kategori berbudaya lingkungan bersih, tidak lepas dari peran serta masyarakat yang peduli terhadap kebersihan untuk mengelola sampah di tingkat rumah tangga," ujarnya.
Pengelolaan sambah masyarakat ditingkat rumah tangga tersebut, juga didukung keberadaan oleh fasilitas pengelolaan sampah TPS3R (tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle) milik Desa Banyusari. Bahkan di lokasi TPS3R ini, tidak hanya mengolah sampah dari kelompok bank sampah, tetapi juga sebagai tempat untuk pengembangan usaha, baik penernakan maupun budidaya tanaman.
"Lokasi TPS3R Desa Banyusari, juga menjadi tempat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dikelola masyarakat, baik untuk peternakan ayam petelur, bebek, kambing dan sapi. Untuk telur ayam dan bebek, diolah menjadi telur asing yang bisa dijual ke pasar," jelasnya.
Sedangkan untuk menjaga konservasi air agar sumber mata air terjaga, dilakukan gerakan pembuatan biopori dan sumur resapan, karena Sebagian besar masyarakat Desa Banyusari, memanfaatkan sumber mata air yang ada untuk kebutuhan air bersih sehari-hari.
Dalam kesemoatan itu, Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin melaporkan, apresiasi De' Gemes tahun 2024 diikuti 20 desa dari 20 kecamatan di Kabupaten Magelang. Berdasarkan putusan tim penilai apresiasi De'Gemes, semua desa yang mengikuti program De'Gemes, mendapatkan penghargaan sesuai kategori yang telah diptetapkan.
Dari 20 desa tersebut, Desa Banyusari (Kecamatan Grabag), Banyuroto (Sawangan), dan Peremono (Mungkid), masuk kategori desa berbudaya lingkungan dan mendapat tropi serta uang pembinaan. Desa Sumberarum (Tempuran), Kenalan (Pakis), dan Balekerto (Kaliangkrik), kategori desa ramah lingkungan mendapat tropi dan uang pembinaan.
Untuk 14 desa lainnya, mendapat sertifikat kategori desa sadar lingkungan, meliputu Desa Sangen (Kajoran), Jerukagung (Srumbung), Tirto (Salam), Umbulsari (Windusari), Gandusari (Bandongan), Sidomulyo (Salaman), Kalibening (Dukun), Seloprojo (Ngablak), Madyocondro (Secang), Blongkeng (Ngluwar), Giritengah (Borobudur), Gunungpring (Muntilan), Donorojo (Mertoyudan) dan Soroyudan (Tegalrejo).
0 Komentar