BERITAMAGELANG.ID - Mendeteksi aktivitas Gunung Merapi, petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai melakukan penelitian. Petugas mengumpulkan sampel abu vulkanik paska letusan freatik.
Salah satu lokasi pengambilan sampel abu vulkanik di Pos Pengamatan Gunung (PGA) Merapi 'Ngepos' Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/05).
Menurut staf BPPTKG, Raditya Putra, abu vulkanik murni tersebut guna diteliti kandungannya.
"Hasil penelitian nantinya jadi bahan kajian. Menentukan asal material abu tersebut dari dalam atau permukaan Merapi," katanya.
Radit menambahkan, sampel abu vulkanik juga diambil dari berbagai tempat.
"Lokasinya dari beberapa tempat untuk perbandingan. Lokasi pengambilan harus clear dari bahan timah dan besi ataupun material kontaminasi," jelasnya.
Menurut Radit, penelitian lanjutan menjadi penting mengingat dalam satu hari terjadi beberapa kali letusan freatik Merapi.
"Semua sampel abu vulkanik dari dua letusan pukul 01.25 WIB disusul pukul 09.38 WIB," ungkap Radit.
Sementara data BPPTKG menyebutkan, letusan freatik susulan ketiga terjadi Senin (21/05) petang pukul 17.50 WIB dengan amplitudo 50 mm. Durasi letusan freatik berlangsung 3 menit dengan sebaran abu vulkanik ke tenggara selatan. BPPTKG meningkatkan status Gunung Merapi dari aktif Normal ke Waspada pada Senin (21/05) pukul 23.00 WIB.
0 Komentar