Kincir Air Modern Dukung Ketahanan Pangan di Desa Bondowoso

Dilihat 60 kali

BERITAMAGELANG.ID - Universitas Tidar (Untidar) Magelang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk "Penerapan Kincir Air Modern untuk Efisiensi Energi Kelompok Tani di Desa Bondowoso". Kegiatan dilaksanakan pada (26/10) di Resto Layar Sariro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.


Kegiatan ini mendapatkan dukungan dana hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2025 dengan ketua Tim pengusul dosen Jurusan Teknik Sipil Untidar, Arrizka Yanuar Adipradana. Tim pelaksana terdiri dari dosen Fakultas Teknik dan mahasiswa MBKM, antara lain Raka Mahendra Sulistiyo, D. Jayus Nor Salim, Sekar Kinasih, dan Isnaeni Bagaskoro.


Yanuar menjelaskan kegiatan ini dimulai beberapa bulan sebelumnya melalui proses perancangan dan pembuatan kincir air modern sebagai teknologi tepat guna. 


"Kami memfabrikasi kincir air modern, melakukan uji coba di lapangan, dan kini memberikan penyuluhan serta diskusi dengan kelompok tani mengenai penerapannya untuk mendukung ketahanan pangan," jelasnya.


Sebanyak 20 anggota kelompok tani dari Desa Bondowoso mengikuti kegiatan ini. Selama kegiatan berlangsung, terdapat tiga sesi pemaparan materi seputar penerapan kincir air modern, digital marketing hasil pertanian, hingga perawatan kincir air modern.


Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, program ini mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) Desa dan sejalan dengan program nasional Asta Cita Presiden RI, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan pangan nasional.


"Harapannya, transfer teknologi tepat guna ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani agar produktivitas pertanian meningkat, terutama saat musim kemarau," harapnya.


Ketua Kelompok Tani Bondowoso, Agus Sunaryo menyambut positif kegiatan tersebut. 


"Kegiatannya sangat membantu, bisa menambah pengetahuan tentang kincir air dan digital marketing. Jadi kami jadi lebih paham bagaimana teknologi ini bisa diterapkan di pertanian," ungkapnya.


Ia juga berharap perguruan tinggi dapat terus hadir di tengah masyarakat. 


"Kami sebagai petani rata-rata sudah berusia di atas 40 tahun, jadi kami berharap pihak perguruan tinggi lebih proaktif lagi dalam mendampingi kami," tambahnya.


Melalui kegiatan ini, Universitas Tidar berharap dapat terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi dan penerapan hasil penelitian, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar