BERITAMAGELANG.ID - Menindaklanjuti keberadaan bocah yatim penderita kadar hemoglobin rendah bernama Qoria Inaya (13), warga Dusun Nganti, Desa Sukodadi Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang mengambil tindakan cepat.
Rabu (02/05) siang, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti secara langsung menjenguk ananda Qoria di RS Lestari Raharja Magelang.
"Ini merupakan kunjungan silaturahmi untuk memberikan dukungan moril dan mendapat informasi langsung dari ibunda tentang kondisi keluarganya. Alhamdulillah juga sore ini ananda Qoria sudah boleh pulang," kata Retno usai menjenguk ananda Qoria.
Setelah menemui pihak keluarga, lanjut Retno, didapatkan informasi mereka memang belum masuk dalam daftar Basis Data Terpadu (BDT). BDT adalah sistem data elektronik yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi dari individu dengan status kesejahteraan terendah di Indonesia.
"Memang keluarga tersebut belum masuk dalam daftar BDT, untuk hal tersebut kami tugaskan teman TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Bandongan untuk tindak lanjut pengusulan dari tingkat desa," lanjutnya.
Disinggung mengenai biaya perawatan rumah sakit, Retno menjelaskan hal tersebut juga akan dibantu dari Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Magelang.
"Namun, bila ada kekurangan (biaya) dapat diusulkan bantuan dari bansos (bantuan sosial) tidak terencana. Kami juga berharap semoga Qoria dapat segera sehat kembali dan melanjutkan sekolahnya," pungkas Retno.
Berdasarkan diagnosa dokter, Qoria mengalami kekurangan cairan tubuh akut (dehidrasi) disertai tensi rendah dengan denyut nadi cepat dan suhu tubuh tinggi serta kadar hemoglobin sangat rendah sehingga butuh transfusi darah secara berkala. Sejak usia 7 tahun, bapaknya sudah meninggal, Qoria hidup bersama ibunya yang bekerja sebagai buruh tani.
0 Komentar