BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang terus mendorong inovasi pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Salah satunya ditandai dengan peresmian Posyandu ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Waluyo Jiwo di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kamis (25/9). Posyandu diresmikan Bupati Magelang Grengseng Pamuji, bersamaan dengan rangkaian World Cleanup Day (WCD) 2025 tingkat Kabupaten Magelang yang dipadukan dengan Festival Candi Ngawen IX.
Dalam sambutannya, Bupati Grengseng Pamuji menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Desa Ngawen yang berani melahirkan program layanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat.
"Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Magelang, dan akan kami jadikan program inovasi tingkat kabupaten. Dari Ngawen, kita memulai empati dan kekompakan untuk peduli dengan sesama. Pemerintah daerah akan mendukung keberlanjutan posyandu ini," kata Grengseng.
Grengseng juga memberikan apresiasi kepada para relawan kader Posyandu ODGJ yang selama ini bekerja dengan penuh ketulusan. Menurutnya, dedikasi para kader menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial mampu menggerakkan perubahan.
"Saya mengapresiasi para kader yang dengan totalitas melayani tanpa pamrih. Saya berharap desa-desa lain di Kabupaten Magelang bisa mencontoh semangat ini dan mendirikan posyandu serupa," lanjut Grengseng.
Kepala Desa Ngawen, Daru Hapsari, mengungkapkan Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo berdiri sejak 2023. Inisiatif tersebut lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya warga dengan gangguan jiwa yang ditemui dalam kondisi memprihatinkan, terutama perempuan, bahkan ada yang berkeliaran di jalan.
Daru mengungkapkan, pihak desa bersama Puskesmas Muntilan I serta komunitas Sahabat Perempuan berkolaborasi untuk memberikan pendampingan dan perawatan berkelanjutan.
"Sebelum mendirikan posyandu, kami merekrut sekitar 15 kader khusus. Dari pendataan door to door, ada 39 ODGJ di wilayah kami. Saat ini, setiap bulan sekitar 25 orang masih aktif mengikuti layanan posyandu. Alhamdulillah, ada peningkatan kondisi mereka. Bahkan, sebagian sudah kami ajak melakukan kegiatan produktif agar lebih mandiri," kata Daru.
Layanan Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo meliputi pemeriksaan fisik, pendampingan psikososial, serta akses rujukan medis ke rumah sakit jiwa jika diperlukan. Ke depan, Pemerintah Desa Ngawen berharap adanya dukungan untuk pembangunan rumah singgah khusus bagi ODGJ.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang, dr. Lies Pramudiyanti mengatakan Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo merupakan inovasi yang patut dijadikan contoh di daerah lain. Peresmian Posyandu ODGJ Waluyo Jiwo di Ngawen menandai langkah maju Kabupaten Magelang dalam mewujudkan sistem kesehatan jiwa berbasis komunitas. Kehadiran posyandu ini diharapkan mampu mengurangi stigma, meningkatkan akses layanan, sekaligus membuka peluang kemandirian bagi para ODGJ.
"Kami mengangkat program ini di tingkat kabupaten. Inovasi ini akan kami fasilitasi agar lebih berkelanjutan, termasuk dukungan dokter spesialis jiwa, peningkatan sarana prasarana, serta pelatihan kader. Harapannya, posyandu ini bisa menjadi role model dan direplikasi di desa-desa lain," kata Lies.
Ia menegaskan, penanganan ODGJ tidak hanya sebatas medis, tetapi juga membutuhkan pendekatan sosial, psikologis, dan pemberdayaan. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor serta partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan.
0 Komentar