Ruang Aspirasi Bupati Magelang Hadir di Kecamatan Sawangan

Dilihat 61 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang kembali menghadirkan program Ruang Aspirasi Bupati sebagai wadah komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Sawangan, Selasa (28/10) dihadiri Bupati Magelang Grengseng Pamuji bersama jajaran Forkopimda.

Dalam sambutannya, Bupati Grengseng Pamuji menegaskan Ruang Aspirasi merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah untuk lebih dekat dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya forum ini sebagai ajang mendengar langsung harapan, kendala, serta ide-ide warga demi kemajuan daerah.

"Hari ini kami hadir bukan untuk berbicara, tetapi untuk mendengar. Kami ingin mendengar langsung dari Bapak/Ibu sekalian apa yang menjadi harapan, apa kendala, dan apa ide untuk kemajuan Sawangan dan Kabupaten Magelang," ujar Bupati Grengseng dalam sambutannya.

Menurutnya, pembangunan yang berhasil harus berangkat dari kebutuhan riil masyarakat. Karena itu, setiap aspirasi yang disampaikan warga akan dicermati dan menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan program daerah.

Ia juga menegaskan Ruang Aspirasi bukan sekadar forum seremonial, tetapi akan menjadi pedoman penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan.

"Forum ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami terhadap program-program yang sudah dijalankan. Aspirasi masyarakat akan menjadi panduan untuk memperbaiki kebijakan ke depan, agar pembangunan di Kabupaten Magelang semakin tepat sasaran," kata Grengseng.

Dengan hadirnya Ruang Aspirasi, Pemerintah Kabupaten Magelang berharap komunikasi antara warga dan pemerintah semakin terbuka, transparan, dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di seluruh wilayah.

Camat Sawangan, Yusuf Ari Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas berbagai program yang telah digulirkan pemerintah daerah, khususnya di bidang layanan administrasi kependudukan yang kini lebih mudah diakses masyarakat.

"Kami ucapkan terima kasih atas program-program yang sudah dirasakan manfaatnya oleh warga Sawangan. Masyarakat kami siap mendukung visi dan misi Bupati Magelang, dan kami mohon arahan lebih lanjut untuk kemajuan wilayah," ujar Yusuf.

Dalam forum yang berlangsung interaktif ini, sejumlah warga menyampaikan berbagai permasalahan dan aspirasi.

Warga Desa Gondowangi, Muhammad menyoroti kerusakan saluran irigasi di daerah Kalitengah yang terdampak erupsi Merapi dan belum masuk dalam daftar perbaikan. Akibatnya, petani kesulitan air terutama di musim kemarau, bahkan pengelola ikan pun bergantung pada sisa air dari saluran bagian atas.

Sementara Triono, warga Desa Wulunggunung, menyampaikan kondisi jalan penghubung antara Wulunggunung dan Gantang yang mengalami kerusakan cukup parah di beberapa titik. Selain longsor di kilometer 3, juga terdapat banyak lubang di kilometer 7. Jalan tersebut merupakan akses penting bagi anak sekolah dan jalur alternatif menuju wisata Ketep Pass.

" Kami sudah sampaikan usulan ini sejak bulan Maret, namun belum ada tindak lanjut. Harapan kami, jalan ini bisa segera diperbaiki karena rawan kecelakaan," ujar Triono.

Menanggapi aspirasi warga, Bupati Grengseng Pamuji langsung memerintahkan sejumlah kepala perangkat daerah untuk menindaklanjuti. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), David Rudiyanto menyampaikan pihaknya akan segera melakukan pengecekan lapangan terkait irigasi di Gondowangi.

Sementara untuk jalan di Wulunggunung, Bupati menegaskan perbaikan akan menjadi prioritas dan akan dieksekusi pada tahun anggaran 2026.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi dan akan mengawal prosesnya. Jalan Wulunggunung - Jati - Gantang akan kami masukkan dalam prioritas perbaikan dan pemeliharaan, termasuk titik-titik yang berpotensi longsor," kata Grengseng.

Aspirasi lain datang dari Ika Fatmawati, perwakilan Desa Tirtosari. Ia menyampaikan kekhawatiran warga terkait jurang yang berada di dekat permukiman Dusun Piyungan Barat dan Timur. Masyarakat telah mengusulkan pembangunan tanggul penahan, namun belum terealisasi. Selain itu, ia juga menyoroti kesejahteraan kader kesehatan desa yang selama ini menghadapi kendala dalam operasional dan dukungan anggaran.

Terkait pembangunan tanggul di kawasan rawan jurang di Desa Tirtosari, pemerintah daerah tengah menunggu alokasi anggaran melalui APBDes untuk pelaksanaan tahap awal.

Menanggapi aspirasi masyarakat terkait kesejahteraan para kader kesehatan desa, Grengseng menegaskan pemerintah daerah tetap berkomitmen memperhatikan peran penting para kader dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat paling bawah. Namun, ia juga menjelaskan bahwa dalam proses penyusunan APBD, pemerintah harus mempertimbangkan skala prioritas agar penganggaran dapat berjalan seimbang dan tepat sasaran.

"Untuk APBD, kami harus melihat skala prioritas. Program-program layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tetap menjadi fokus utama. Namun demikian, kami tidak menutup mata terhadap kesejahteraan kader, dan akan terus mencari skema terbaik agar dukungan kepada mereka bisa meningkat secara bertahap," ujar Grengseng.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dr. Lies Pramudiyanti menambahkan pihaknya telah mendata sekitar 14.000 kader kesehatan di seluruh wilayah kabupaten. Dari jumlah tersebut, masih ada sekitar 2.000 kader yang belum memiliki BPJS Kesehatan.

"Sebanyak 200 kader sudah diusulkan sebagai prioritas untuk mendapatkan BPJS, terutama bagi yang memiliki penyakit kronis. Tahun 2025 kami hanya mampu menganggarkan transportasi kader sebesar Rp274 juta untuk 29 puskesmas, namun tahun 2026 kami usulkan peningkatan hingga Rp788 juta," jelas dr. Lies.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar