Pasar Kebon Watu Gede, Mengenang Memori Jajanan Tradisional
Dilihat 4680 kali
Pasar Kebon Watu Gede berada di Dusun Jetak Desa Sidorejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pasar ini buka hanya di Hari Minggu Legi dan Pahing. Legi dan Pahing merupakan penanggalan Jawa yang berlangsung setiap 35 hari sekali alias "selapan".
Pasar wisata kuliner tradisional ini terletak di tengah-tengah hamparan sawah pedesaan dengan pemandangan Gunung Sumbing di sebelah barat dan Gunung Merapi serta Merbabu di sebelah Timurnya.
Di pasar ini hanya dapat bertransaksi dengan koin (benggol) khusus. Nilai per benggol setara Rp 2.000,00. Pengunjung harus menukarkan rupiahnya dengan benggol-benggol ini di pintu masuk. Para petugas berpakaian tradisional siap melayani.
Harga kuliner sangat terjangkau yaitu kisaran 1 s/d 5 benggol. Mau makan di tempat atau dibawa pulang. Semuanya murah. Ada buntil, nasi bakar, brongkos, sop padang, bakso bakar, pecel, lotek, gado-gado dan sebagainya.
Pasar Kebon Watu Gede digagas oleh pemuda Karang Taruna Ta’dhiin Jetak Sidorejo, Kecamatan Bandongan. Pengunjung diajak menikmati aneka makanan tradisional dalam suasana sejuk di bawah rindangnya pohon-pohon bambu dengan luas kurang lebih 5.000 m2.
Ada pula aneka jajanan tempo dulu semacam kue cucur, brondong jagung, getuk, lopis, dawet, kolak, lanting, rondho kemul, dan sebagainya. Aneka gorengan, dadar telur, pepes, sate hingga jamu tradisional juga tersedia. Bahkan tukang cukur dan penjual sayur segar pun ada.
Berbagai jenis kerajinan berbahan kayu dan bambu sebagai kenang-kenangan juga tersedia di pasar ini.
Pengunjung diajak menikmati keindahan alam karunia Ilahi tersebut sejak dari awal kedatangan. Jarak tempat parkir dengan pasar ini sejauh 900 meter. Pengunjung dapat menyewa ojek seharga Rp. 2.000,- atau berjalan kaki di jalan selebar 1,5 meter yang membelah hamparan sawah dengan melewati lorong bambu yang unik.