Menjadi Guru Merdeka Yang Menginspirasi Di Tahun Ajaran Baru

Dilihat 530 kali

Oleh; P. Budi Winarto, S.Pd*)


TAHUN ajaran baru 2023-2024 sudah dimulai dengan diadakannya kegiatan Masa pengenalan lingkungan sekolah peserta didik baru (MPLSPDB). Setelah kegiatan MPLSPDB selesai maka proses pembelajaran di sekolah-sekolah segera dimulai. Untuk memulai proses pembelajaran di tahun ajaran yang baru, seorang guru perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya supaya menjadi guru yang merdeka, berkompeten dan inspiratif bagi murid-muridnya.

Guru merdeka yang inspiratif adalah guru yang memiliki kedalaman ilmu dan kematangan kepribadian sehingga mampu membangkitkan inspirasi bagi peserta didik. Ada dua hal yang harus dilakukan untuk mencapai kualitas sebagai guru merdeka yang inspiratif, yaitu  menyerap pengetahuan dan mengolah hidup. Atau dengan kata lain terus menerus belajar sepanjang hidup. Menjadi seorang guru merdeka yang  inspiratif berarti mengembangkan pengetahuan terus menerus sehingga menjadi semakin dalam, luas, dan segar. Ada tiga alasan mengapa seorang guru perlu terus menerus belajar: (1) dunia yang terus berubah, (2) pendidikan memerlukan tidak hanya informasi tetapi juga inspirasi, dan (3) kepemimpinan guru membutuhkan kedalaman pengetahuan.

Perubahan dunia menuntut guru untuk terus – menerus memperbarui pengetahuan. Kita hidup dalam perubahan dunia yang ditandai oleh kemajuan pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Lowney (2019) mengatakan bahwa kecuali perubahan secara mendasar dunia kita ditandai oleh peningkatan kompleksitas. Dalam konteks dunia yang seperti itu tindakan belajar bukan lagi sebagai anjuran, melainkan sebuah keharusan. Belajar merupakan pilihan antara hidup atau mati. Tanpa belajar kita tidak mungkin beradaptasi terhadap perubahan dunia, apalagi ikut ambil bagian di dalamnya. Berhenti belajar berarti membiarkan diri menjadi usang; menjadi tersingkir dalam laju gerak kemajuan. Guru memang bukan satu-satunya sumber belajar. Namun demikian, apapun yang terjadi, guru tetap berperan sentral dalam menghadirkan pengetahuan. Salah satunya jalan supaya peran sentral itu efektif adalah belajar. Pengetahuan yang hidup adalah pengetahuan yang terus diperbarui.

Di zaman ini proses belajar membutuhkan tidak hanya informasi tetapi juga inspirasi. Pengetahuan yang mendalam selalu bersifat inspiratif. Kedalaman ilmu membuat guru tidak hanya mampu menyajikan informasi tetapi juga membangkitkan inspirasi. Gagasan yang disampaikan menjadi kekuatan yang hidup. Teori yang dijelaskan memberikan pencerahan. Pertanyaan yang diajukan merangsang rasa ingin tahu. Kehadiran guru dengan kedalaman pengtahuan selalu bersifat inspiratif. Dia tidak hanya menyentuh pikiran tetapi juga membangkitkan semangat. Dan inspirasi seperti itu hanya bisa diberikan oleh pribadi guru yang memiliki integritas pengetahuan. Informasi (sebagai data yang membentuk pengetahuan) dapat diperoleh dengan mudah. Melalui internet, misalnya, para siswa dapat memperoleh informasi dengan jumlah yang tidak terbatas hanya dalam hitungan detik. Inspirasi hanya bisa muncul dari pengetahuan yang sudah terintegrasi dengan kebijakan . ini adalah milik seorang guru sejati. 

Guru adalah seorang pemimpin yang menjalankan perannya melalui integritas pengetahuan. Schlechty (2017) mengatakan bahwa kepemimpinan seorang guru hendaklah membawa anak berjalan menuju tujuan belajar yang diinginkan. Proses tersebut berlangsung dengan menyediakan ruang yang memungkinkan pengetahuan hadir sebagai sesuatu yang hidup; pengetahuan yang bergerak dinamis; pengetahuan terbentuk melalui eksplorasi terhadap berbagai pengandaian yang mendasarinya; pengetahuan yang terbangun melalui proses mengajukan hipotesis, mengafirmasi, melakukan sintesis, dan menciptakan pengetahuan baru. Sudah jelas bahwa dinamika belajar seperti itu membutuhkan seorang pendidik yang tidak hanya piawai dalam menghidupkan diskusi dan debat tetapi juga pribadi yang memiliki integritas pengetahuan.

Gambaran Guru Merdeka yang Inspiratif dan Selalu Siap Belajar.

Guru merdeka  yang inspiratif dan  siap belajar adalah pribadi yang kagum pada realitas dunia.. Penggerak utama tindakan belajar adalah minat, rasa senang, dan tertarik. Proses belajar idealnya membawa orang berhadapan dengan realita yang membawa rasa kagum. Sebagaimana perasaan yang lain, kekaguman adalah sesuatu yang dipelajari, bukan hal yang muncul dengan sendirinya. Maka dari  itu, terhadap objek yang sama bisa muncul aneka perasaan yang berbeda. Itu semua tergantung dari latar belakang  (proses belajar) seseorang. 

Guru merdeka yang inspiratif adalah pribadi yang memiliki pikiran merdeka dan terbuka. Ritchhart (2020) menjelaskan bahwa pikiran merdeka dan terbuka tidak semata-mata berarti menerima gagasan baru atau pikiran orang lain. Dia menegaskan bahwa pikiran merdeka dan terbuka  selalu ditandai oleh sifat fleksibel, kemudian untuk mempertimbangkan dan mencoba gagasan baru, berusaha menemukan alternatif dan penjelasan lain, dan berani melewati garis yang sudah biasa. Salah satu kecenderungan kita adalah tinggal di wilayah yang aman. Hal ini juga berlaku dalam dunia kognitif kita yang cenderung untuk berpegang pada keyakinan yang sudah berurat-berakar, kaku dalam berpendapat, merasa sudah memiliki pengetahuan yang mencukupi, dan tidak mau menyambut sesuatu secara berbeda. Apabila kita memiliki pikiran merdeka dan terbuka maka kita akan terus menerus up-date pengetahuan dengan perkembangan mutakhir, misalnya berdasarkan aneka penelitian dan pendapat para ahli. Pikiran merdeka dan terbuka selalu menggerakkan kita untuk menangkap segi-segi baru dari pengetahuan yang sudah ada dan menemukan relevansinya dengan kenyataan aktual yang berlangsung.

Kecuali memiliki rasa kagum dan pikiran merdeka serta terbuka, guru merdeka yang inspiratif adalah guru yang terus menerus belajar serta pribadi yang digerakkan untuk memberikan diri kepada orang lain. Sebagai guru, apabila kita belajar (dan terus menerus belajar), itu semua dilakukan supaya bisa lebih mencintai pribadi para muridnya dengan memberikan pengetahuan dan menjadi inspirasi bagi muridnya untuk mengembangkan kompetensi dan wawasannya.

Guru masa kini  menjalankan tugas dan panggilan mendidik dalam dunia yang terus berubah. Efektivitas perannya terletak bukan hanya pada memberikan informasi, tetapi juga membangkitkan inspirasi. Kualitas tersebut bisa dimiliki dengan jalan terus menerus belajar, dan dengan demikian guru membangun kedalaman pengetahuan. Terus menerus belajar sebagai gaya hidup membutuhkan rasa kagum pada apa yang dipelajari, pikiran merdeka dan terbuka, dan dorongan berbagi pengetahuan dengan para murid untuk menyongsong tahun ajaran yang baru. Semoga.


*)Penulis adalah guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar