Persagi Kabupaten Magelang Gelar Seminar Upaya Menekan Stunting

Dilihat 2302 kali
Ahli sekaligus Narasumber Gizi acara kesehatan populer di salah satu stasiun televisi swasta, Rita Ramayulis

BERITAMAGELANG.ID - Mewujudkan generasi emas, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kabupaten Magelang menggelar Seminar Ilmiah bertema "Upaya Lintas Sektor dalam Mencegah dan Menanggulangi Stunting dengan Mengoptimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Melalui Pendekatan Keluarga".


Acara yang digelar di Atria Hotel Magelang, Sabtu (28/07) itu diikuti 200 lebih peserta dari berbagai Kabupaten Kota di Jawa Tengah. Mereka tampak antusias mengikuti seminar tersebut.


Materi dan data menarik disampaikan sejumlah narasumber seperti Ahli Gizi Rita Ramayulis, Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sarjito Yogyakarta dr .Endy P, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Kabid 1 DPD Persagi Jawa Tengah Rina Ningsih dan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang Sugiyono. 


Dalam seminar tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, saat ini indikator penderita stunting di wilayahnya terus meningkat, meski upaya terus dilakukan secara maksimal.


"Hingga saat ini tidak ada Kabupaten Kota di Jawa Tengah yang alami penurunan angka anak penderita stunting atau tertinggi mencapai 37, 6 persen," jelasnya.


Untuk itu, Yulianto menilai dibutuhkan komitmen dan kerjasama menyeluruh dan terpadu semua sektor untuk menekan angka stunting di Jawa Tengah. 


"Stunting menjadi prioritas utama pembangunan di Jawa Tengah. Dibutuhkan kerjasama lintas sektoral untuk menanggulanginya," lanjutnya.


Sementara itu Kabid 1 DPD Persagi Jawa Tengah Rina Ningsih mengungkapkan upaya penanganan stunting perlu dimulai dari keluarga, sebelum kelahiran dan 1.000 Hari Pertama Kehidupan. 


"Stunting adalah masalah kurangnya gizi kronis pada anak yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Kegagalan pertumbuhan (growth faltering) terkadang tidak disadari baik itu oleh keluarga maupun masyarakat sebagai sebuah masalah yang harus dicegah dan diselesaikan," ungkap Rina.

 

Rina mengingatkan, stunting berdampak bagi kelangsungan tumbuh kembang anak di masa depan. 


"Stunting itu pendek (postur tubuh) tapi panjang proses pemulihannya, maka pencegahan lebih mudah daripada pengobatan," jelasnya. 


Di sesi terakhir, dihadirkan Ahli sekaligus Narasumber Gizi acara kesehatan populer di salah satu stasiun televisi swasta, Rita Ramayulis. Rita memaparkan munculnya stunting dan gizi buruk merupakan dampak dari minimnya pengetahuan orang tua tentang pola makan sehat dan begizi. 

"Bukan karena kurang makan, stunting lebih cenderung akibat pola asuh orang tua terhadap anak. Makanan bergizi tidak perlu mahal, seperti sayuran sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak," terangnya. 


Selain itu, pola asuh anak juga penting dalam mencegah stunting, termasuk menularkan pola asuh positif kepada pengasuh ataupun kakek dan nenek bayi.


"Harapannya, melalui seminar ini mampu mewujudkan kemandirian keluarga Indonesia dalam menjaga 1.000 hari pertama kehidupan generasi bangsa," pungkas Rita.


Editor Fany Rachma

2 Komentar

tri 02 Agustus 2018 08:22
Sukses selalu DPC Persagi Kab. Magelang. Semoga lebih berkontribusi dalam pengentasan masalah gizi di Kabupaten Magelang.
puji 29 Juli 2018 12:32
terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya seminar ini, kami mewakili DPC PERSAGI KAB MAGELANG sangat mengharap kerjasama lintas sektor benar2 terwujud untuk menangani masalah Stunting, "CEGAH STUNTING ITU PENTING" sampai jumpa di seminar kami selanjutnya

Tambahkan Komentar