Antusiasme Tinggi, ASN Minta Pesantren Kilat Terus Berlanjut

Dilihat 788 kali

BERITAMAGELANG.ID - Kegiatan Pesantren Kilat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Magelang di MAJT An Nuur resmi ditutup pada 20 Ramadan atau pada Kamis (20/3/2025). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Ustaz Rizal Perdana Kusuma, Imam Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur, Kabag Kesra Agus Widodo, serta Dosen Pembimbing Lapangan dari STAI Syubhanul Wathon, M. Pudail.


"Pesantren kilat ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung sejak 3 Ramadan dan melibatkan dua program studi, yaitu Ekonomi Syariah serta Manajemen Pendidikan Islam," ujar M. Pudail. 


Meskipun program KKN secara keseluruhan baru akan berakhir pada 28 Ramadan, acara pesantren kilat bagi ASN ini telah memberikan dampak positif bagi para peserta.


Dalam sambutannya, M. Pudail menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan untuk mengabdi serta dukungan yang diberikan. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan ini diikuti 43 peserta yang memberikan tanggapan positif terkait metode pembelajaran yang sistematis dan mudah dipahami. 


"Meskipun waktu yang tersedia terbatas, yaitu hanya saat istirahat siang antara Zuhur hingga pukul 13.00 WIB, para peserta tetap antusias dalam mengikuti kegiatan ini," lanjutnya.


Beberapa peserta menyampaikan keinginan agar program ini dapat dilanjutkan di masa mendatang. Salah satu usulan yang muncul adalah mengadakan sesi tambahan pada hari Jumat. Selain itu, ada rencana pendampingan dari kampus dalam kelas reguler agar pembelajaran dapat berlanjut.


Kabag Kesra Setda Kabupaten Magelang Agus Widodo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika STAI Syubhanul Wathon serta para peserta dari berbagai OPD yang telah berpartisipasi dalam menimba ilmu agama dalam kegiatan Pesantren Kilat ASN tersebut. 


"Banyak peserta yang merasa kecewa karena acara ini sudah berakhir. Mereka berharap ada kelanjutan, bahkan menyesalkan mengapa program seperti ini baru diadakan sekarang. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat," ujarnya.


Lono, salah satu peserta, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan belajar membaca Al-Qur'an dengan baik. 


"Kami yang belum pernah mondok merasa ini adalah pengalaman berharga. Meski hanya 17 hari, kami sudah mendapatkan banyak ilmu, meski tentu masih butuh kelanjutan agar lebih mendalam," ungkapnya.


Siti Darodjah, peserta lainnya, menyoroti kurangnya sosialisasi program ini sehingga masih banyak ASN yang tidak mengetahui keberadaannya. Harapannya, ke depan program serupa bisa lebih dikenal luas dan melibatkan lebih banyak peserta.


Sementara itu, Ustaz Rizal Perdana Kusuma menekankan pentingnya ketekunan dalam belajar Al-Qur'an. Ia mengisahkan pengalaman santrinya yang berusia 60-70 tahun yang tetap semangat belajar meski masih terbata-bata. 


"Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu. Jika kita konsisten dan hati kita terbuka oleh Gusti Allah, maka insyaAllah akan bisa memahami dan mengamalkan Al-Qur'an dengan baik," tuturnya.


Acara penutupan pesantren kilat ini ditutup dengan tahmid sebagai ungkapan rasa syukur seluruh peserta dan panitia atas terselenggaranya kegiatan yang penuh manfaat ini.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar