BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang terus mendorong transformasi digital dalam birokrasi. Hal ini ditandai dengan peluncuran dua aplikasi inovatif, yakni Aksi Dalang (Aplikasi Pengendalian Uang Persediaan) dan Tali Pena (Aplikasi Digitalisasi Pengelolaan Dokumen Perencanaan). Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Wakil Bupati Magelang, Sahid, mewakili bupati.
Peluncuran ini berlangsung dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang profesional, adaptif, dan berorientasi hasil, serta mendukung optimalisasi tugas dan fungsi organisasi perangkat daerah.
Aplikasi Aksi Dalang merupakan inisiasi dari Kabag Program Keuangan Setwan, Iswiyati. Sedangkan Tali Pena digagas Kasubag Perencanaan dan Penganggaran, Sri Rejeki Dyah Ekowati. Kedua aplikasi ini akan menjadi pilot project yang diterapkan di seluruh perangkat daerah Kabupaten Magelang. Aksi Dalang ditujukan untuk internal sekretariat DPRD dalam upaya optimalisasi penatausahaan administrasi keuangan DPRD.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sahid menekankan pentingnya penatausahaan keuangan sebagai tahapan krusial dalam pengelolaan keuangan daerah. Peluncuran Aksi Dalang dan Tali Pena merupakan bentuk nyata dari transformasi digital di lingkup pemerintahan daerah. Keduanya akan menjadi model pengembangan sistem digital untuk seluruh perangkat daerah di Kabupaten Magelang, dengan harapan mampu meningkatkan kinerja dan akuntabilitas lembaga.
"Melalui Aksi Dalang, saya berharap pengelolaan dokumen penatausahaan keuangan menjadi lebih cepat, dan melalui Tali Pena, tahapan perencanaan menjadi semakin matang," pesan Sahid.
Iswiyati, menjelaskan bahwa aplikasi ini hadir sebagai solusi atas kendala pengelolaan uang persediaan di Sekretariat DPRD yang selama ini masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan berbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatan, terutama dalam hal pencairan anggaran yang tidak dapat maksimal.
"Dengan sistem manual, pencairan dana seringkali hanya bisa dilakukan 50 persen, sehingga menghambat operasional DPRD. Aplikasi ini akan membuat proses keuangan lebih efisien dan maksimal ," kata Iswiyati.
Sri Rejeki Dyah Ekowati menambahkan, Tali Pena dikembangkan untuk menjawab tantangan dalam proses perencanaan yang masih menggunakan berbagai format yang beragam. Akibatnya, pengumpulan data ke Bappeda setempat seringkali tidak maksimal.
"Proses pembuatan pra-RKA belum maksimal karena tidak terstandarisasi. Melalui digitalisasi dokumen perencanaan ini, kami ingin menghadirkan sistem yang lebih akuntabel, transparan, dan ekonomis serta dapat diakses masyarakat," kata Sri Rejeki.
Kedua aplikasi ini diharapkan mampu mendongkrak efisiensi birokrasi dan mempercepat pembangunan di Kabupaten Magelang melalui sistem kerja yang lebih tertata dan transparan.
0 Komentar