BPS Siapkan Sensus Ekonomi, Bakal Rekrut Ribuan Petugas

Dilihat 184 kali
Kus Haryono Kepala BPS Kabupaten Magelang dan Ahmad Taufiq Statistisi Ahli Muda pada BPS Kabupaten Magelang saat menjadi narasumber dalam program talkshow Jamus Gemilang di LPPL Radio Gemilang, Kamis (25/9).

BERITAMAGELANG.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang tengah mematangkan persiapan Sensus Ekonomi (SE) 2026, sebuah proyek besar yang dirancang untuk memotret kondisi perekonomian Indonesia.


Sensus Ekonomi 2026 akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, pada Mei. Perusahaan dapat mengisi data secara mandiri melalui tautan yang dikirimkan BPS. Tahap kedua adalah pendataan langsung atau door-to-door oleh ribuan petugas yang akan disebar ke seluruh wilayah.


Untuk mendukung kegiatan ini, BPS akan merekrut sekitar 2.000 lebih petugas di Kabupaten Magelang. Rekrutmen dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum, dengan spesifikasi tertentu seperti pendidikan dan usia.


"Kami mengajak seluruh masyarakat Magelang untuk mendukung kegiatan ini. Data yang jujur dan akurat dari anda akan menjadi fondasi bagi perencanaan pembangunan ekonomi yang lebih baik untuk Indonesia Maju," ujar Kepala BPS Kabupaten Magelang Kus Haryono, dalam acara talkshow Jamus Gemilang di Radio Gemilang 96.8 FM, Kamis (25/9).


Masyarakat yang berminat menjadi mitra petugas sensus dapat memantau informasi pendaftaran di portal mitra.bps.go.id pada akhir tahun ini.


Persiapan ini menjadi sangat vital mengingat pergeseran lanskap ekonomi dalam satu dekade terakhir, yang ditandai dengan maraknya bisnis daring dan transaksi digital.


Kus Haryono menjelaskan Sensus Ekonomi 2026 akan mencakup seluruh kegiatan usaha di luar sektor pertanian, termasuk industri, konstruksi, perdagangan, hingga jasa. Selain itu, BPS juga akan menghadapi tantangan lain seperti pola bisnis musiman. 


"Kita tahu bahwa banyak pelaku usaha yang kini beroperasi secara online, kami menyadari bahwa tantangan terbesar kali ini adalah mendata usaha yang tidak lagi berwujud fisik. Petugas kita bahkan harus siap mendata di malam hari, karena banyak usaha seperti warung kaki lima yang baru buka saat malam. Mereka mungkin tidak memiliki toko fisik, tetapi omsetnya bisa sangat besar. Ini adalah fenomena yang akan kita sasar," ujar Kus, sapaan akrapnya.


Statistisi Ahli Muda pada BPS Kabupaten Magelang, Ahmad Taufik menekankan pentingnya data bagi pembangunan. Menurutnya, indikator ekonomi seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sangat krusial untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dan merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.


"Data bukan sekadar angka, melainkan cerminan kondisi nyata masyarakat. Data yang valid akan membantu pemerintah membuat keputusan yang benar," kata Taufik.


Untuk memastikan data yang terkumpul akurat dan terpercaya, BPS telah mempersiapkan metodologi dan aplikasi khusus. Petugas sensus akan menggunakan perangkat mobile untuk mendata secara offline dan mengirimkannya ke server saat sinyal tersedia.


"Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami menjamin kerahasiaan data yang diberikan. Sesuai undang-undang, BPS tidak akan pernah membocorkan data individu kepada pihak manapun," tegas Taufik.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar