Kirab Budaya KMK, Wujud Kebersamaan Budaya dan Ekonomi

Dilihat 125 kali

BERITAMAGELANG.ID - Ribuan masyarakat, pedagang kampung seni, serta wisatawan domestik dan mancanegara memadati lokasi untuk menyaksikan pawai budaya, penampilan kesenian tradisional, dan kreativitas warga yang tampil memukau.


Para pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Kampung Seni memilih menutup lapak mereka demi berpartisipasi penuh dalam Kirab Budaya Koperasi Medang Kamulan (KMK) 2025 yang digelar di Pendopo Kampung Seni Borobudur, Rabu (13/8).


Prosesi potong tumpeng oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji menandai diresmikannya Kirab Budaya KMK 2025.


Acara Kirab Budaya ini menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan tema "Penggalian Potensi Budaya dan Pesta Rakyat".


Dalam sambutannya, Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengungkapkan kirab budaya ini bukan sekadar arak-arakan, melainkan wujud nyata pelestarian seni dan budaya yang dimiliki Borobudur.


"Borobudur bukan hanya dikenal karena candinya, tetapi juga karena masyarakatnya yang terus menjaga warisan budaya leluhur. Kegiatan ini membuktikan bahwa setiap sudut Borobudur menyimpan bakat dan potensi luar biasa," kata Grengseng.


Grengseng juga menegaskan pentingnya kebersamaan antara masyarakat, pengelola wisata, pelaku ekonomi, dan pemerintah sebagai modal utama membangun Borobudur yang inovatif, maju, dan sejahtera.


Ia berharap seluruh pihak bisa terus merajut keberagaman dan menunjukkan kepada dunia bahwa Borobudur bisa menjadi jantung budaya Nusantara.


Ketua Koperasi Medang Kamulan, Jimmy Belinda, menyampaikan seluruh dana pelaksanaan Kirab Budaya KMK 2025 berasal dari swadaya para pedagang anggota koperasi, tanpa dukungan dana eksternal.


Ia berharap ke depan akan ada dukungan lebih luas dari pemangku kepentingan agar acara ini semakin meriah untuk bisa menjadi pertunjukan masyarakat khususnya Borobudur.


Perwakilan Taman Wisata Borobudur (TWB), Cristanto Wibowo, menekankan pentingnya kolaborasi antara pedagang dan pengelola wisata untuk mengangkat seni dan budaya Borobudur ke kancah nasional maupun internasional.


"Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi pesta rakyat yang menghibur, tetapi juga menjadi motor penggerak pariwisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Borobudur," harapnya.


Karnaval ini diikuti oleh berbagai kelompok pedagang dan pelaku wisata dengan menampilkan berbagai kesenian seperti warok, jadoelan, dan masih banyak lagi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar