Masyarakat Adat Nusantara Gelar Upacara Detik-Detik Proklamasi Kenakan Busana Daerah

Dilihat 81 kali
Masyarakat di Borobudur khidmat mengikuti Upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi di Halaman Omah Mbudur

BERITAMAGELANG.ID -  Masyarakat Adat Nusantara (Matra) menggelar upacara Peringatan Detik Detik Proklamasi RI di Omah Mbudur Dusun Jowahan Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Minggu (17/8).


Mereka datang sejak pagi mengenakan pakaian adat berbagai daerah di Indonesia seperti kebaya gaya Yogyakarta, Solo, Mataraman, sorjan Jawa, Minangkabau, Batak dan lainnya. 


Rangkaian upacara Detik Detik Proklamasi pun berlangsung khidmat. Bahkan, dengan penggunaan baju adat ini membuat peserta upacara bersemangat.


"Kita mengangkatnya ragam baju adat nusantara dalam peringatan 17 Agustus sesuai tema saat ini, Pemersatu Bangsa," kata Pengurus DPW Matra Jateng, Nuryanto usai upacara.


Nuryanto menyebutkan peserta upacara ini adalah perwakilan dari perajin sandal Upanat 20 desa se Kecamatan Borobudur.


Turut hadir pula sejumlah tokoh Pengurus Matra, Paguyuban Diponegaran, perwakilan pedalangan, olahraga taekwondo, Bimas Budha Kemenag RI dan unsur lainnya.


Dikatakan Nuryanto, upacara dengn busana adat nusantara ini menjadi wujud penghormatan kepada para leluhur yang telah berjuang demi kemerdekaan RI. Dengan kehadiran berbagai elemen di upacara ini mencerminkan kebersamaan dalam upaya melestarikan adat budaya leluhur yakni sandang pangan dan papan.


"Itu salah satu bentuk ketahanan pangan dalam menjalankan tradisi budaya warisan leluhur," jelas Nuryanto, pemilik Galeri Seni dan Restoran Omah Mbudur ini.


Keberagaman budaya semakin terasa ketika usai upacara mereka bernyanyi, membaca sajak dan bergembira bersama dalam balutan busana khas daerah.

Salah satu keturunan Pangeran Diponegoro di wilayah Borobudur, Gus Farid Diponegaran mengungkapkan rasa bangga dengan mengikuti upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke 80 RI bernuansa adat nusantara di Omah Mbudur.


Menurutnya, selain rasa bangga, upacara ini juga menjadi momen mengenang jasa para leluhur yang telah berjuang mengorbankan jiwa raga dalam melawan penjajah. 


"Dari perlawanan pendahulu termasuk Eyang Diponegoro termasuk pejuang lain dengan darah dan nyawa di bumi nusantara, sehingga terwujud Indonesia Merdeka," tegasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar