Meriah, Festival Bhumi Atsanti IV Libatkan Puluhan Kelompok Seni Tradisi

Dilihat 108 kali
Seni Jathilan di FBA IV 2025 yang melibatkan 570 seniman tari dari berbagai daerah

BERITAMAGELANG.ID - Festival Bhumi Atsanti (FBA) kembali digelar di Dusun Bumisegoro Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Hajatan seni budaya selama tiga hari ini melibatkan ratusan pelaku seni dari berbagai daerah.

Ketua Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation), MF Nilo Wardhani menyampaikan gelaran FBA ke IV ini tidak hanya menyuguhkan pertunjukan, namun juga menjadi sarana srawung budaya untuk komunitas lokal dan para seniman musisi dari luar pulau Jawa.

Digelar sejak Jumat-Minggu (1-3/8) tahun keempat FBA melibatkan sekitar 570 pelaku seni tradisi dari 20 kelompok dan puluhan relawan.

 "Mereka (seniman dari luar Jawa) yang bisa memberikan inspirasi buat teman di Borobudur dan sekitarnya," katanya di sela pementasan, Minggu (3/8).

Kesenian yang ditampilkan, imbuhnya, mulai dari tari, musik, jathilan dan ragam seni budaya lainnya. Kemudian Pasar Buku yang menjadi program baru dalam festival ini.

Menurut Dhani gelaran FBA ini juga menunjukan gotong royong komunitas, pelaku seni, dan masyarakat dalam semangat menjaga kebudayaan nusantara agar tetap lestari.

Dijelaskan Dhani, sesuai tema Manunggaling Karsa, perhelatan tahun ini juga menjadi wadah generasi muda seperti dari Makasar, Surabaya, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan daerah lain terlibat langsung dalam pelestarian seni budaya itu.

"Dengan terlibat kegiatan semacam ini mereka mengalami merasakan dan berinteraksi dengan managemen pertunjukan seperti apa dengan manusia yang menggeluti dunia seni budaya," terangnya.  

Panggung terbuka FBA menjadi pengalaman tersendiri bagi kelompok seni Jathilan Turonggo Seto Ludro dari Dusun Gedongan Desa Wanurejo Borobudur.

Pelatih tari Jathilan Turonggo Seto Ludro, Maela Sabrina mengaku bangga dapat pentas pertama di FBA mengingat sebagian penari wanita merupakan pelajar sekolah. Mereka membawa cerita pahlawan Ki Ageng Serang dalam konteks tari jathilan kreasi dan klasik.

"Kami sangat bangga dapat pentas di sini meramaikan acara dengan seni jathilan kreasi putri yang sudah lebih berkembang lagi dari yang klasik dengan pemain orang tua," tutur Maela.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar