Panwaskab Magelang Ungkap Ribuan Data Pemilih Tidak Valid
06 April 2018 08:09Fany RachmaDilihat 2265 kali
Panwaskab gelar koordinasi dengan Panwascam dan Panwasdes Pakis terkait daftar pemilih sementara (DPS)
BERITAMAGELANG.ID - Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten
(Panwaskab) Magelang menemukan sebanyak 1.285 orang yang sudah meninggal dunia masih
masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pilbup dan Pilgub 2018 di Kabupaten
Magelang.
Ketua Panwaskab Magelang MH Habib Shaleh menyatakan pihaknya
juga menemukan sebanyak 1.457 nama pemilih ganda, 190 pemilih tidak dikenal,
dan 21 nama anggota TNI dan Polri masih masuk DPS. Sementara 2.184 pemilih baru
belum terakomodir dalam DPS.
Disebutkan, pemilih baru ini merupakan pemilih yang berusia
17 tahun pada 27 Juni 2018 dan pensiunan TNI/Polri yang belum masuk DPS.
"Total pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang kami
temukan adalah 2.953 nama dari total DPS Pilbup dan Pilgup 969.704. Ini
merupakan hasil pencermatan Panwascam dan Panwasdes atas data DPS yang
diumumkan KPU," kata Habib.
Atas temuan Panwas ini, lanjut Habib, Panwaskab Magelang
sudah memberikan surat penerusan pelanggaran administrasi pemilihan ke KPU
Kabupaten Magelang pada Kamis (05/04). Surat bernomor 88/Bawaslu Prov.JT-16/PM
05.02/IV/2018 tersebut dilengkapi nama dan alamat pemilih TMS.
Ia berharap KPU Kabupaten Magelang segera menindaklanjuti
surat berisi saran perbaikan dari Panwaskab Magelang tersebut demi mewujudkan
Pilkada Berintegritas di Kabupaten Magelang.
"Kami menyampaikan apresiasi atas kerja keras Panwascam
dan Panwasdes yang mencermati betul data DPS," kata dia.
Kordiv SDM dan Organisasi Panwaskab Magelang Aini Sumarni
Chabibah menambahkan, pemilih TMS paling banyak ditemukan di Kecamatan
Mertoyudan yakni 364 pemilih. Yang termasuk pemilih TMS adalah yang sudah
meninggal dunia, pemilih ganda, pemilih yang sudah menjadi anggota TNI/Polri,
dan pemilih tidak dikenal.
Kordiv Penindakan dan Penanganan Pelanggaran, Fauzan Rofiqun
menambahkan pihaknya juga menemukan data DPS bermasalah sebanyak 16.174 data.
"Hal ini karena ada ketidaklengkapan dan ketidakcocokan
elemen data pemilih dalam DPS. Terbanyak Kecamatan Mertoyudan 4.645 data,
Mungkid 1.442, Bandongan 1.441, Borobudur 1.035, dan Pakis 1.172," pungkasnya.
0 Komentar