PoldaJateng Terjunkan Tim Virtual Police

Dilihat 1106 kali
Simulasi Sispamkota di Lapangan Kujon Borobudur jelang Pemilu 2024.

BERITAMAGELANG.ID - Menjelang Pemilu 2024, Polda Jateng terjunkan tim virtual police.  Tugas tim virtual ini adalah mengingatkan dan membimbing untuk meminimalisir  tekanan terhadap berita-berita hoax atau menyesatkan. "Namun apabila tidak bisa di atasi, maka akan kita bawa ke ranah pidana," demikian disampaikan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di sela-sela kegiatan latihan Sispamkota, dalam rangka sistem pengamanan wilayah rayonisasi Kedu Raya Guna Antisipasi Gangguan Kamtibmas Tahapan Pemilu, di lapangan Kujon, Borobudur Kabupaten Magelang Jateng, Senin (14/8/2023).


Kapolda menyebutkan, Polda Jateng lewat Ditreskrimsus memiliki patroli cyber termasuk bagian humasnya. Patroli cyber menjadi prioritas jajaran wilayah Jateng menjelang Pemilu mendatang. Sejauh ini, kondisi di wilayah Jateng masih aman terkendali.


Sementara itu, Ketua Bawasalu Kabupaten Magelang Habib Sholeh menyatakan, menjelang Pemilu 2024 pihaknya sudah menyusun IKP atau Kerawanan Pemilu. "Ini kita susun sebelum Pemilu di mulai," ujarnya.


Dari IKP, imbuh Habib, akan muncul  kerawanan-kerawanan dimana posisisnya. "Hal ini sudah kita sosialisasikan bagaimana kita mencegah potensi pelanggaran," imbuhnya.


Terkait dengan media sosial, Bawaslu sudah menerjunkan tim untuk turun yakni anggota Panwas Kecamatan maupun Panwas Desa, sesuai  kewenangan dan wilayah masing-masing untuk melakukan patroli di media sosial.


Menurut Habib, yang menjadi tantangan Bawaslu saat ini adalah justru sebelum masa kampanye. Hal itu terkait dengan PKPU no 15/2023 yang dikeluarkan KPU. Dalam PKPU disebutkan, bahwa  bacaleg  dilarang melakukan kampanye, namun boleh melakukan sosialisasi, termasuk pertemuan tertutup, kemudian memasang  alat peraga sosialisasi.


"Tantangan kami banyak bacaleg itu memanfaatkan momentum dengan memasang alat peraga di tempat terlarang seperti  tempat ibadah kemudian di pohon dan lain sebagainya," katanya.


Habib mengemukakan, kemairn di wilayah Tegalrejo ada yang memasang di masjid. "Ini sudah kita lakukana pencegahan, kita minta yang bersangkutan untuk memindah," ungkapnya.


Kemudian di Salam ada perangkat desa yang mengikuti  kegiatan partai. Kondisi itu juga sudh proses ditangani. Termasuk laporan dari wilayah Tempuran, ada Kadus yang menjadi tim pemenangan salah satu partai."Saya tidak perlu menyebut partai apa, namun sudah kita lakukan penanganan. Jadi ada tiga kasus yang sudah kita proses penangannya," jelasnya.


Untuk kasus di wilayah Salam, diproses menggunakan UU desa dimana didalamnya disebutkan  kades, dan perangkatnya harus netral. Sejauh ini, Bawaslu menemukan tiga pelanggaran menjelang Pemilu.


Menurut Habib, untuk sangsi berdasarkan hasil kajian, bisa sedang, ringan ataupun berat. Sedangkan pelanggaran di media sosial, sejauh ini belum ditemukan.


sementara itu,  latihan Sispamkota ini diikuti 6 kota kabupaten diwilayah Kedu. Latihan ini juga melibatkan TNI dan stakeholder terkait. Mereka diberi pelatihan untuk situasi hijau, kuning dan merah.


Kegiatan latihan sispamkota ini diikuti sebanyak 1.300 personil. Dalam latihan ini, dilakukan simulasi  pengamanan terhadap aksi unjuk rasa massa yang protes ke KPU, karena tidak puas dengan kinerjanya. Dalam askinya, mereka selain melempari petugas, juga menjarah dan membakar minimarket. Atas aksi itu, dilakukan penanganan secara komprehensif bagaimana mengendalikan massa. Mulai dari tim negosiator bersama dalmas, sampai lintas ganti oleh Brimob juga tim lainnya sampai dengan tim penjinak bom atau jibom. 

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar