Saparan Desa Banjarsari Grebeg Gunungan Hasil Panen

Dilihat 53 kali
Kirab delapan gunungan Saparan Desa Banjarsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang diikuti semua warga

BERITAMAGELANG.ID - Sebagai ungkapan rasa syukur, para petani di lereng Gunung Sumbing tepatnya di Kabupaten Desa Banjarsari Kecamatan Windusari Magelang menggelar tradisi grebeg gunungan. Tradisi tahunan ini, melambangkan kemakmuran dan gotong royong antar pedusunan.


Sebanyak delapan gunugan diarak di tradisi yang digelar setiap tahun ini. Gunungan tersebut merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki hasil panen melimpah.


Gunungan juga merupakan ungkapan rasa syukur atas kemakmuran, kedamaian serta keselamatan yang sekaligus menjadi rangkaian perayaan hari kemerdekaan ke 80 Republik Indonesia yang bertepatan bulan Sapar dalam penanggalan Jawa.


"Adapun tujuan dari merti desa ini adalah ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dimana pada tahun yang lalu Tuhan selalu memberikan keberkahan serta rezeki cukup baik yang cukup untuk kebutuhan sehari hari," kata ketua panitia Saparan Desa Banjarsari, Rohmat Budiono, Selasa (26/8).

 

Gunungan dibentuk menarik, diantaranya berwujud naga dari aneka sayuran dan buah. Rangkaian gunungan itu merupakan hasil panen tanaman warga berkat kesuburan tanah Gunung Sumbing.


Semua gunungan diarak sejauh dua kilometer diangkut kendaraan. Sepanjang jalan pedusunan dengan kontur perbukitan, lambaian tangan warga menambah semarak suasana prosesi tersebut.


Menurut Rohmat, keberadaan delapan gunungan juga menjadi simbol gotong royong persatuan warga Desa Banjarsari. Delapan gunungan itu berasal dari empat dusun dan warga antusias mengenakan busana Jawa.


"Adapun penyelenggaraan ini kita danai dari dana desa dan sumbangsih dari masyarakat se Desa Banjarsari," jelas Rohmat.


Setelah sampai di lapangan desa, dilanjut dengan doa bersama dipimpin sesepuh desa. Semua warga pun larut dalam khidmat.


Sejurus kemudian, ratusan warga saling berebut aneka sayuran gunungan yang menjadi puncak tradisi bancakan Saparan Desa Banjarsari.


Salah satu warga Desa Banjarsari, Titik Widariyanti dalam tradisi bancakan saparan ini, warga percaya jika doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Tuhan agar hasil panen mendatang lebih melimpah dan dijauhkan dari marabahaya.


"Saya dapat sayuran ini. Kita nguri-uri budaya untuk mendapat keberkahan dari Yang Maha Kuasa, diberi kesuksesan ke depannya," ujar Titik.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar