Ustad Wijayanto Kisahkan Anak Difabel Penghafal Al Qur'an yang Berangkatkan Haji Ibunya

Dilihat 426 kali
Ustadz Wijayanto memberikan materi tentang pertolongan Allah di Majelis Taklim Sahabat Muslimah Muntilan (Salima)

BERITAMAGELANG.ID - Suasana haru dan penuh inspirasi menyelimuti Joglo Ngawen Dairy Farm, Rabu (9/7/2025). Lebih dari 800 jemaah Majelis Taklim Sahabat Muslimah Muntilan (Salima) tak kuasa menahan air mata ketika Ustadz Wijayanto menyampaikan kisah mengharukan tentang Fajar Abdurokhim Wahyudiono, seorang anak difabel penghafal 30 juz Al-Qur'an.


Dalam pemaparannya, Ustadz Wijayanto menjelaskan tentang konsep nusroh atau pertolongan. Ia mencontohkan sosok Fajar, seorang anak difabel dengan kondisi Celebral Palsy (lumpuh otak) sejak kecil yang memiliki impian mulia untuk memberangkatkan haji ibunya. Anak yang hafal Al Qur'an ini memikat hati banyak orang, bahkan Kerajaan Arab Saudi mengundang Fajar beserta keluarganya untuk menunaikan rukun Islam kelima, yaitu ibadah Haji.


Ustadz Wijayanto menegaskan kisah Fajar menjadi bukti nyata bahwa ketika seseorang dekat dengan Allah, maka nusroh atau pertolongan Allah akan datang. 


"Contohnya Fajar, seorang difabel yang sungguh-sungguh mengaji dan menghafal Al-Qur'an, ternyata hal itu memberikan jalan keluar untuk menggapai impiannya menaikkan haji ibunya, bahkan Fajar sekeluarga bisa naik haji bersama," jelas Ustadz.


Penjelasan Ustadz Wijayanto ini merujuk pada Al-Qur'an Surat At-Talaq ayat 2, pada bagian terakhir yang terjemahannya berbunyi: "Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membuka jalan keluar baginya."


Lebih lanjut, Ustadz Wijayanto juga menyambung dengan Surat At-Talaq ayat 3, yang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Ayat-ayat ini menjadi pengingat bagi seluruh jemaah akan janji Allah bagi mereka yang senantiasa bertaqwa dan bertawakal.


Kajian yang terbuka untuk umum ini terlihat semakin istimewa dengan kehadiran banyak jemaah yang turut serta membawa putra-putri mereka. Seperti Yanti, salah seorang jemaah dari Ngawen, yang sengaja memanfaatkan libur sekolah untuk mengajak putrinya.


"Kami sebagai orang tua ingin anak-anak bisa mendalami agama Islam sejak dini, apalagi di libur sekolah seperti ini," ujarnya.


Tempat yang ramah anak dengan tersedianya arena bermain membuat anak-anak betah bermain seraya mendengarkan tausyiah. Diharapkan pelajaran berharga dari kisah Fajar ini dapat menginspirasi anak-anak jemaah yang hadir untuk semakin giat dan sungguh-sungguh dalam belajar Islam, termasuk mengaji dan menghafal Al-Qur'an.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar