BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang, Grengseng Pamuji meminta produsen produk pertanian melakukan transfer pengetahuan dan alih teknologi kepada para petani. Memaksimalkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Menurut bupati, perkembangan zaman menuntut petani meningkatkan pengetahuan tentang teknik pertanian. Petani tidak bisa lagi mengandalkan naluri dalam mengolah lahan.
"Ke depan, agar petani di Kabupaten Magelang menjadi petani yang mempunyai inovasi dan tentunya menguasai teknologi, agar produksi semakin optimal dan berkualitas," kata Bupati Grengseng Pamuji di Pasar Teknologi Pertanian di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kamis (12/6/2025).
Saat ini petani menghabiskan banyak modal untuk biaya produksi pertanian. Terutama biaya pengadaan pupuk dan obat-obatan yang harganya tidak murah.
Bupati meminta produsen produk pertanian bisa menyediakan pupuk berkualitas dengan harga yang murah. Alih teknologi tepat guna diharapkan mampu menekan biaya produksi pertanian.
"Biaya habis untuk produksi, terutama (pengadaan) pupuk. Kami berharap pendampingan teknologi bisa menekan biaya pupuk. Misal harus menggunakan pupuk kimia, disediakan pupuk yang berkualitas dan murah," pesannya.
Sekitar 70 persen wilayah Kabupaten Magelang berada di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan kawasan ideal untuk pengembangan pertanian hortikultura.
Luasnya lahan pertanian hortikultura ini, menjadi pasar potensial bagi pemasaran benih, pupuk, dan obat-obatan perangsang pertumbuhan sayuran. Pasar ini harus dikelola dan diawasi, sehingga petani mendapatkan jaminan produk pertanian terbaik.
"Jangan biarkan pasar berdiri sendiri, sehingga kami mendapatkan produk yang kurang berkualitas. Kami ingin petani Magelang selain menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang pertanian, juga mendapatkan jaminan kualitas pupuk dan obat obatan sebagai bagian dari proses produksi," kata bupati.
Grengseng Pamuji menegaskan bahwa kehidupan petani sangat bergantung pada kualitas, kuantitas, dan kontinuitas hasil panen. Posisi tawar harga produk pertanian akan anjlok jika gagal menjaga jumlah ketersediaan di pasar.
Begitu juga ketika hasil panen tidak mampu memenuhi standar kualitas pasar, maka harganya akan hancur.
"Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk yang dihasilkan petani, sangat tergantung dari kualitas produk (pupuk dan obat-obatan) yang dijual produsen produk pertanian.
Kepala Desa Wulunggung, Kecamatan Sawangan, Munawar menjelaskan kegagalan panen banyak disebabkan oleh perubahan cuaca dan hama. Kualitas pupuk dan obat pertanian dapat meminimalkan gagal panen tersebut.
Kerja sama petani dengan produsen produk pertanian dalam bentuk sharing pengetahuan sangat dibutuhkan. Terutama untuk menghasilkan produk yang baik dan memiliki umur pasca panen yang lebih lama.
"Dari sini (Pasar Teknologi Pertanian) bisa sharing dan diskusi mengatasi penyakit tanaman yang ada di wilayah Wulunggunung khususnya," kata Munawar.
Pemerintah Desa Wulunggung juga sedang membangun jaringan pemasaran produk pertanian. Sehingga hasil panen petani dapat diserap pasar dengan harga yang menguntungkan.
0 Komentar