BERITAMAGELANG.ID - Wilayah terdampak bencana angin kencang pada 20-21 Oktober 2019, di Kabupaten Magelang tersebar di tujuh kecamatan, ribuan jiwa terpaksa mengungsi.
Data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Senin (21/10) pukul 23.27 WIB menyebutkan, di Kecamatan Pakis wilayah Desa Ketundan terdapat 706 rumah rusak ringan-berat yang tersebar di 8 dusun, dengan jumlah pengungsi mencapai 853 kepala keluarga (KK) terdiri dari 2.682 Jiwa.
"Mereka mengungsi di Balai Desa Ketundan, masjid, dan kerabat," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto.
Sedangkan di Desa Pogalan, lanjut Edy, di Dusun Kekoan terdapat 31 rumah rusak ringan, 12 rusak berat, 84 Jiwa sempat menungsi ke Balai Desa Pogalan.
"Pada pukul 17.15 WIB seluruh pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing," ungkap Edi.
Dusun Grenden 54 rumah rusak ringan, 5 rusak sedang, sebanyak 165 jiwa mengungsi di rumah kerabat. Kemudian di Dusun Keditan 38 rumah rusak ringan. Dusun Derpan, 40 rumah rusak ringan, 17 rusak sedang.
"Desa Kenalan, pohon tumbang menutup akses jalan di Dusun Kenalan dan Dusun Kadakan," ungkapnya.
Untuk wilayah terdampak lain, menurut Edy, yakni 4 desa di Kecamatan Sawangan yakni Desa Wonolelo, Banyuroto, Ketep, dan Sawangan.
"Sebanyak 368 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak berat. Warga tidak mengungsi," jelas Edi.
Kemudian di Kecamatan Kajoran, wilayah terdampak yakni Dusun Krandegan Desa Sukomakmur yaitu masjid tertimpa pohon dan beberapa atap rumah beterbangan.
Sedangkan di Kecamatan di Kecamatan Ngablak data sementara di Desa Tejosari kurang lebih 50 rumah rusak, dan 8 KK mengungsi.
Untuk Kecamatan Tegalrejo, 12 rumah rusak ringan di Dusun Dawung Desa Dawung. Sedangkan di Desa Ngargosoko Kecamatan Srumbung sejumlah pohon tumbang menutup akses jalan antar dusun. Selanjutnya di Desa Sengi Kecamatan Dukun pohon tumbang menimpa jaringan listrik.
"Hingga saat ini kita masih terus melakukan pendataan," pungkasnya.
0 Komentar