Sekolah Doakan 100 Hari Wafatnya Ustazah Korban Kecelakaan Kalijambe Purworejo

Dilihat 256 kali
Dua ustazah SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah korban selamat kecelakaan Kalijambe Purworejo (7/5) hadir pada acara Doa Bersama 100 Hari Wafatnya Almarhumah 10 ustazah.

BERITAMAGELANG.ID - Suasana haru menyelimuti SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah Magelang saat siswa, guru, dan wali murid berkumpul untuk doa bersama. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati 100 hari meninggalnya 10 ustazah dalam kecelakaan maut di Kalijambe, Purworejo (7/5). Momen yang digelar di Pendopo sekolah, Jumat (15/8) ini menjadi sangat istimewa dengan kehadiran dua dari tiga ustadzah korban selamat, Mila Mudianawati dan Suvita.


Sambutan hangat penuh antusias dari para siswa dan guru menyambut kehadiran kedua ustazah tersebut. Banyak di antara mereka yang tak kuasa menahan air mata haru melihat kondisi Mila dan Suvita yang menunjukkan pemulihan signifikan.


Ketua Yayasan As Syafi'iyah Magelang, Habib Muhsin Syafingi, menjelaskan acara doa bersama ini sengaja diadakan pada hari Jumat, meskipun keluarga korban sudah melaksanakan sehari sebelumnya. Habib Muhsin juga menegaskan status ustazah yang selamat akan tetap menjadi pendidik di sekolah tersebut, menunjukkan komitmen penuh yayasan.


"Acara ini juga menjadi sarana silaturahmi untuk korban selamat," ujarnya.


Habib menambahkan, silaturahmi dengan keluarga korban meninggal juga tetap terjalin baik, terutama terkait proses hukum kasus kecelakaan yang masih berjalan di Polresta Magelang. Pihak keluarga korban telah memberikan kuasa kepada sekolah untuk mengikuti setiap tahapan proses hukum. 


Ia juga menginformasikan, Yayasan telah melaksanakan haji badal, atau menghajikan orang lain atas nama almarhum, untuk 10 ustadzah dan satu sopir angkutan umum yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.


Mila Mudianawati, wali kelas 1 yang menjadi korban selamat, merasa bersyukur atas dukungan keluarga dan sekolah.


"Senang rasanya masih diterima menjadi pengajar ketika nanti sudah benar-benar sembuh," katanya.


Meskipun kini sudah bisa berdiri, Mila masih belum dapat berjalan, dengan perkiraan dokter bahwa proses penyembuhannya membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan. Ia berpesan kepada para siswa untuk terus giat belajar dan tidak pernah meninggalkan mengaji.


Sementara itu, Suvita, korban selamat lainnya, mengaku ia membutuhkan penanganan medis dan juga psikis. Ia bersyukur yayasan memfasilitasi seorang psikolog yang rutin datang ke rumahnya seminggu sekali, sebuah proses yang sudah berjalan selama dua bulan terakhir.


Kepala Sekolah SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, Nurul Faizah, menyatakan sekolah kini telah bangkit lebih baik lagi.


"Sebelum kecelakaan, kami memiliki 30 pendidik, dan sekarang sudah berjumlah 40," ungkapnya.


Proses pembelajaran sudah kembali berjalan normal. Nurul mengakui ada tantangan adaptasi bagi siswa dan guru baru, namun ia bersyukur guru-guru baru dapat memahami dan beradaptasi dengan baik.


"Adanya guru baru bukan untuk menggantikan, melainkan untuk meneruskan perjuangan," tegas Nurul.


Lebih lanjut, Nurul mengajak agar doa untuk 10 ustazah yang telah meninggal akan selalu dipanjatkan.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar