Guru Inspiratif Jadikan Kelas Seperti Surga bagi Anak Didik

Dilihat 112 kali

Bagi para siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar, guru menempati dua pilihan ekstrem dalam benak dan hati mereka yang akan mereka bawa hingga dewasa. Apakah guru sebagai sosok bak malaikat yang sangat baik, penuh kasih ataukah sebaliknya.


Hal ini menunjukkan apakah si guru menjadi guru yang inspiratif atau sebaliknya. Guru yang inspiratif harus memiliki tiga unsur esensial, yakni:

1) Sebagai the head yang memiliki wawasan dan ilmu yang memadai (knowledge).

2) Sebagai the hand yang mampu menggunakan metode, cara ataupun model pembelajaran yang baik, penuh kreasi, dan menyenangkan (skills).

3) Sebagai the heart mengajar dengan penuh kasih, kelemahlembutan, perhatian, kejujuran, dan lain-lain yang dimanifestasikan melalui sikap hidup sehari-hari (attitude).


Guru yang berilmu / berwawasan luas (The head of knowledge)


Ilmu pengetahuan (knowledge) dapat disimbolkan sebagai kepala yang mencakup: apa yang guru ketahui tentang mata pelajaran yang diampunya dan apa yang dia ketahui tentang siswanya.


Bukan hal baru apabila guru harus selalu mencari, menggali, memperbarui, dan mengenal ilmu pengetahuan baru agar dapat meyajikan hal-hal yang up to date kepada siswanya. Ilmu dan pengetahuan yang guru miliki adalah modal dasar untuk membekali siswa dalam proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, seorang guru juga memiliki informasi yang akurat mengenai siswanya.


Kemampuan mengajar (The hand of skills)


Setelah guru memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup dan siap mentransfernya kepada para siswa, si guru harus memiliki kecakapan dan keahlian dalam proses penyampaiannya. Kemampuan mengajar dapat disimbolkan sebagai tangan. Kemampuan guru dalam mentransfer ilmu mencakup metode, teknik, kegiatan dan perlengkapan. Adalah merupakan suatu kesalahan bila mengajar siswa usia dini dengan menggunakan metode ceramah. Karena setiap siswa memiliki tingkat kemampuan untuk menyerap informasi secara berbeda. Siswa yang visual akan sangat merana ketika si guru hanya bicara berbusa-busa tanpa berusaha menunjukkan benda, gambar, grafik, simbol, dan sebagainya, dari topik yang dijelaskannya.


Tidak hanya itu, guru yang inspiratif harus menunjukkan antusiasme yang tinggi. Apabila guru mengajar di depan kelas dengan menggunakan bahasa tubuh, nada bicara dan suara membosankan, bersiap-siaplah untuk memiliki banyak siswa yang tertidur saat pelajaran. Dan hal ini akan berpengaruh pada daya serap dan motivasi belajar siswa. Dengan kata lain guru yang inspiratif adalah guru yang kreatif, inovatif, dan mampu menyajikan materi pembelajaran secara menyenangkan.


Sikap (The heart of attitude)


Sikap guru dapat disimbolkan sebagai hati. Guru yang inspiratif adalah guru yang memiliki kesadaran dan berpengertian bahwa setiap pribadi siswanya adalah unik.


Seorang guru yang inspiratif akan mengenal siswanya secara pribadi dan memahami mereka dengan tulus. Guru yang inspiratif tidak hanya memahami cara belajar dan kebutuhan setiap siswa, mengetahui apa yang disukai ataupun yang tidak disukai siswa, memahami keadaan siswa yang mungkin mempengaruhi tingkah laku dan kinerja siswa di sekolah. Akan tetapi guru yang inspiratif juga akan mendengarkan keluhan dan kesulitan setiap siswa dengan penuh perhatian, itu karena pertama guru yang inspiratif adalah pengajar yang menempatkan siswa sebagai seseorang dan kedua guru inspiratif menempatkan siswa sebagai anak didik yang memiliki potensi.


Guru yang inspiratif akan menghindari hal-hal yang berbau diskriminasi dan unsur-unsur yang menjadikan salah satu atau beberapa siswa menjadi siswa favorit.


Dalam proses belajar mengajar, banyak guru yang masih mengandalkan kepala dan tidak mengikutsertakan tangan dan hati. Guru model kepala tak lebih adalah robot pengajar yang hanya berusaha menyelesaikan serangkaian kurikulum setiap tahunnya. Jadi jangan heran apabila di akhir tahun ajaran banyak suara-suara miring tentang para guru model kepala.


Para guru model kepala biasanya menerapkan sistem pengajaran bak dewa. Mereka selalu merasa benar, tidak bisa menerima masukan maupun kritikan, cenderung meremehkan siswa, karena mereka terpaku pada isi kepala mereka saja. Guru model kepala cenderung seperti tubuh tanpa hati karena kebiasaan menganalisa siswanya. Kebiasaan menganalisa akan mengaburkan sisi hati nurani, jadi pengajar model kepala biasanya cenderung memvonis anak didiknya.


Oleh karena itu guru model kepala adalah model guru yang jauh dari kesan inspiratif. Mereka akan dibenci oleh para siswa dan dihindari oleh para orang tua siswa. Akan tetapi guru yang inspiratif yang mampu memadukan unsur kepala (knowledge), tangan (skill), dan hati (attitude) merupakan asset yang maha berharga melebihi piranti canggih apapun yang dimiliki suatu sekolah


Guru yang inspiratif adalah investasi paling berharga sekolah, melebihi iklan yang paling manjur dalam mempromosikan sekolah. Guru yang inspiratif akan menjadikan kelas sebagai surga bagi anak didiknya. Semoga.


Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar