BERITAMAGELANG.ID - Embung Mranggen di Desa Mranggen Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang menjadi penyelamat bagi petani di lereng Gunung Merapi.
Debit air danau buatan bernama Dewi Suba ini tak pernah surut meski berada di musim kemarau.
"Kondisi itu telah merubah puluhan hektar lahan tadah hujan sawah produktif setiap musim," kata Kepala Desa Mranggen Kazis Fuadi, Jumat (1/8).
Kazis menambahkan, volume tampung embung Mranggen mencapai 19 meter kubik yang mampu mengairi sekitar 28 hektar sawah yang dahulu merupakan tadah hujan.
Danau buatan tahun 2023 ini berada di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sedangkan sumber air embun Mranggen berasal dari Kali putih yang juga berhulu di Gunung Merapi.
"Selain menjadi dewi penolong bagi petani, embung mranggen juga menjadi destinasi wisata yang kini menambah ekonomi masyarakat sekitar," terang Kazis.
Memasuki pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau sekarang ini, pasokan air tak lagi menjadi masalah bagi para petani cabai maupun lainnya di wilayah tersebut.
Dari pasokan air tercukupi itu, kini para petani leluasa bercocok tanam setiap saat.
"Tanam cabai setan (rawit) baru panen ini. Dulu sulit karena airnya sebelum ada embung," kata salah satu petani Mranggen, Badriyah.
Menurut Badriyah, setelah masalah air teratasi, kini dirinya harus menemui permasalahan lain seperti serangan hama, pasokan pupuk dan harga jual.
Dahulu sebelum ada air embung Mranggen hanya sedikit petani yang tanam di musim kering sehingga sedikit pesaing.
"Sekarang malah melimpah panen cabai, banyak yang tanam. Tapi bersyukur bisa terus tanam," kelakar Badriyah.
0 Komentar