Merancang Kegiatan MPLSPDB Yang Bermanfaat dan Bermakna

Dilihat 663 kali
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru

Oleh: P. Budi Winarto, S.Pd*)


MASA pengenalan lingkungan sekolah peserta didik baru (MPLSPDB) adalah masa perkenalan peserta didik  baru dengan lingkungan sekolahnya. MPLSPDB bagi peserta didik baru merupakan kesempatan untuk meninjau lokasi, lingkungan sekolah termasuk sarana dan prasarananya, kegiatan sekolah, kegiatan  para guru dan siswa, suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah serta etos kerja para guru dan karyawan di sekolah. Seperti halnya kata pepatah tak kenal maka tak sayang, MPLSPDB bertujuan agar siswa semakin mencintai, menyayangi, dan bangga terhadap sekolah yang sudah dipilihnya. Pihak sekolah menyadari, pelaksanaan MPLSPDB memang harus memberikan kesan positif agar siswa baru tidak kecewa telah memilih bersekolah di sekolah tersebut.

Untuk memenuhi harapan tersebut, dalam kegiatan MPLSPDB tahun pelajaran 2023-2024, sekolah perlu merancang kegiatan MPLSPDB dengan baik, menarik, bermanfaat dan bermakna. Salah satu kegiatam MPLSPDB yang menarik, bermanfaat dan bermakna adalah kegiatan cinta lingkungan dengan fokus pada kegiatan berkebun dan bercocok tanam, terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah perdesaan. Kegiatan berkebun dan bercocok tanam bisa dijadikan kegiatan unggulan di sekolah-sekolah yang berada di perdesaan saat masa pengenalan lingkungan sekolah peserta didik baru (MPLSPDB) karena sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Sebagian besar orang tua siswa di sekolah-sekolah yang berada di perdesaan berprofesi sebagai petani. Sebagai contoh adalah Kecamatan Ngablak kabupaten Magelang. Kecamatan Ngablak merupakan daerah sentra pertanian, terutama sayuran seperti kentang, wortel, kol, cabai, dan sebagainya. Kegiatan berkebun dan bercocok tanam ini diharapkan semakin mampu mengawali rasa cinta siswa baru terhadap lingkungan dan alam sekitarnya.

Kegiatan cinta lingkungan seperti berkebun dan bercocok tanam diharapkan tidak hanya sampai pada menanam tanaman saat kegiatan MPLSPDB saja tetapi siswa harus bertanggung jawab sampai tanaman yang mereka tanam membuahkan hasil. Misalnya saat menanam wortel, maka siswa bertanggung jawab pada tanaman tersebut sampai berbuah. Selain itu, penggunaan pupuk kandang juga mulai disosialisasikan pada saat MPLSPDB. Sosialisasi ini mendukung misi untuk meningkatkan kelestarian tanah agar keutuhan ciptaan Tuhan dapat selalu lestari.

Oleh pihak sekolah, MLSPDB dirancang benar-benar untuk memperkenalkan kegiatan yang ada di sekolah. Misalnya, kegiatan berkebun  dan bercocok tanam. Siswa yang menyukai berkebun dan bercocok tanam, nantinya bisa memilih kegiatan ekstrakurikuler berkebun dan bercocok tanam juga. Kegiatan MPLSPDB  memang dirancang untuk memberi kesempatan kepada para siswa mengalami berbagai perasaan yang dapat menumbuhkembangkan sikap empati pada ciptaan lain dan kesabaran. Saat siswa-siswi diberi tanggung jawab merawat tanaman sebagai makhluk hidup, mereka akan belajar menghayati prosesnya secara lebih mendalam. Proses ini akan memberikan tantangan sekaligus daya tarik yang akan terjawab saat tanaman mereka berbunga atau berbuah.

Dengan menanam dan merawat tanaman, para siswa akan terlatih untuk bertindak disiplin dan bertanggung jawab, sekaligus mengolah rasa untuk bersabar, bertekun, peduli, mengasihi, dan bangga. Siswa harus merawat sedemikian rupa agar tanamannya tetap tumbuh dan tidak mati. Kegiatan ini sungguh efektif untuk melatih kehalusan perasaan dan kesabaran para siswa.

Melalui kegiatan-kegiatan MPLSPDB yang menyenangkan dan selaras dengan kondisi daerah, budaya dan karakter siswa maupun orang tua siswa, maka setiap sekolah seharusnya berusaha mendekatkan siswa pada kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya sekitarnya. Selain itu seluruh warga sekolah berusaha untuk tampil dengan baik dan ramah dalam menyambut calon siswa baru yang datang dan bergabung dengan nilai-nilai kekeluargaan dan semangat saling menghargai dalam kehidupan bersama seluruh ciptaan Tuhan.

Dengan kegiatan MPLSPD yang positif dan memberikan kesan mendalam, sekolah - sekolah merasa yakin hal ini akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan sikap mental siswa baru menjadi pribadi-pribadi yang mempunyai kehalusan perasaan, kesabaran, punya kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, berani tampil mengemukakan gagasan, bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, menerima kekurangan dan kelebihan dirinya dan orang lain, serta memelihara dan menjaga nama baik sekolah. Semoga.


*)Penulis adalah guru SMP Pendowo

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar