Pencegahan Anak Membolos Sekolah

Dilihat 76 kali

AKHIR-akhir ini kasus anak membolos sekolah semakin meningkat di hampir seluruh daerah di Indonesia dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Sebenarnya apa itu membolos sekolah dan apa penyebabnya? Membolos merupakan sikap menolak pergi ke sekolah yang dilakukan oleh anak tanpa sepengetahuan pihak sekolah yang bisa dilandasi dengan berbagai alasan. Umumnya orang akan menyimpulkan bahwa anak yang membolos disebabkan karena malas. Padahan mungkin permasalahannya tidak sesederhana itu. Banyak hal lain yang dapat menjadi penyebab seorang anak menolak pergi ke sekolah.

Membolos dapat dibagi menjadi dua macam penggolongan. Pertama, anak membolos ke sekolah dan memilih untuk tetap tinggal di rumah. Kedua, membolos dari sekolah, tetapi ia tetap meninggalkan rumah, dan waktu untuk sekolah dihabiskan dengan bermain di luar rumah tanpa sepengetahuan pihak sekolah maupun keluarga.

Bagi orang tua membolos macam apa pun, pasti menimbulkan masalah. Apalagi kalau membolos ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, tetapi berkali-kali. Dan kekhawatiran akan muncul kalau anak membolos tanpa sepengetahuan orang tua. Artinya ia berangkat dari rumah seperti biasa, tetapi tidak sekolah. Tidak saja orang tua khawatir karena pelajaran si anak pasti tertinggal, tetapi juga cemas bahwa anak akan menghabiskan waktu di luar rumah dengan melakukan perbuatan negatif yang tidak diharapkan.

Secara sepintas kadang membolos tampak sebagai pelanggaran yang tidak berat, namun bila didiamkan akan berlarut-larut, akibat yang timbul bisa sangat merugikan. Orang tua dan guru perlu segera turun tangan untuk mengatasinya. Supaya pendekatan yang dilakukan bisa tepat, perlu terlebih dahulu menelusuri penyebab mengapa anak menolak pergi ke sekolah.

Kesulitan dalam mengikuti satu, dua atau beberapa mata pelajaran di sekolah bisa merupakan penyebab atau alasan bagi anak untuk membolos dan memilih tinggal di rumah saja. Dalam hal ini anak akan membolos pada hari-hari ada pelajaran yang tidak disukainya itu.

Bagi anak yang usia remaja kemungkinan untuk membolos tampaknya cukup besar. Usia remaja merupakan saat dimana seorang anak lebih suka berkumpul dengan teman-temannya secara berkelompok, bagi mereka pengalaman ini jauh lebih menyenangkan bila dilakukan pada jam-jam sekolah. Itulah sebabnya mereka cenderung membolos dan mencuri waktu seharusnya untuk menuntut ilmu di sekolah dan menggantikannya dengan pengalaman lain.

Situasi lain yang bisa mengakibatkan anak membolos bisa pula berpangkal dari pihak sekolah. Jika suasana kelas tidak menyenangkan atau lingkungan sekolah menyuguhkan persaingan tak sehat yang tidak bisa diikuti si anak karena keterbatasan yang dimilikinya, kecenderungan untuk membolos bisa muncul.

Jadi tampaknya pengawasan  atau sikap yang tanggap dari guru barangkali bisa menemukan gejalanya sedini mungkin, sehingga tidak perlu ada murid yang merasa tersisih atau terkucil dari lingkungannya karena terlalu berbeda. Perbedaan itu juga bisa muncul karena kondisi fisik, yang bisa mengakibatkan anak memilih sikap membolos untuk menghindarkan diri dari teman-temannya.

Dalam hal ini sangat diperlukan uluran tangan guru untuk mencoba menetralisir keadaan. Orang tua juga bisa membantu dengan menanamkan pengertian kepada anak dan membesarkan hatinya dalam menghadapi sikap dari teman-temannya. Bila anak tahu bagaimana harus bertindak dalam menghadapi ulah teman-temannya, semangatnya akan bangkit dan ia tidak akan membolos lagi. Perlu diketahui bahwa membolos juga bisa ditimbulkan oleh perbedaan yang mencolok antara tuntutan sekolah dengan kemampuan anak.

Menghadapi anak yang suka membolos diperlukan sikap yang bijaksana dari orang tua. Ayah dan ibu harus dapat mengerti situasi dan masalah yang dihadapi anak.

Hendaknya orang tua memberi perhatian cukup terhadap alasan yang diajukan anak, sehingga dapat mengukur wajar tidaknya alasan tersebut. Perhatian yang hanya diberikan selintas, tidak akan bisa mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Orang tua mungkin baru kaget kalau kasusnya sudah terlalu sering . Dengan setiap kali menyimak alasan anak, orang tua akan tahu, apakah alasan itu masuk akal atau cenderung dicari-cari.

Hubungan yang erat dan dekat dengan guru, akan mampu mengungkapkan keadaan anak di sekolah, sehingga orang tua tak perlu terlambat mengetahuinya. Syarat untuk bisa tanggap pada tahap yang paling awal hanyalah kerjasama dan saling pengertian yang erat antara orang tua dan guru. Lewat kerjasama ini akan dapat ditelusuri penyebab membolosnya anak. Dan kalau penyebabnya sudah diketahui, tak sulit rasanya untuk mengatasi masalah membolos ini, yang penting hanyalah pengertian terhadap pribadi anak. Semoga.


 Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar