Menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang optimal, mau tidak mau berbagai bidang mengalami reformasi baik dari segi sumber daya maupun sistem. Saat ini penerapan sistem digital di Indonesia sudah dilakukan pada berbagai bidang, termasuk pada pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu unit pelayanan pasien di rumah sakit yang sudah menggunakan sistem digital adalah pelayanan radiologi dengan teknologi Picture Archiving Communication System (PACS).
PACS merupakan sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak (jaringan) yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, mendistribusikan hasil pemeriksaan radiologi menggunakan standar digital imaging and communication system (DICOM) yang menjamin akurasi dan informasi data digital tingkat tinggi (Purwanto, 2022).
DICOM adalah standar untuk komunikasi dalam pengelolaan informasi penciptaan medis dan data. Seringnya, DICOM digunakan untuk menyimpan dan mentransmisikan gambar medis yang memungkinkan integrasi perangkat pencitraan medis seperti pemindai, server, stasiun kerja, printer perangkat keras jaringan dan pengarsipan gambar serta komunikasi.
Dalam pelayanan radiologi, sistem PACS didefiniskan sebagai sistem komunikasi dan penyimpanan data berupa gambar atau citra medis yang merupakan hasil dari pemeriksaan menggunakan modalitas radiologi digital CR (computer radiography), DR (digital radiography), USG (ultrasonography), CT scan (computed tomography scan), MRI (magnetic resonance imaging), serta modalitas digital radiologi lainnya. Hal ini memungkinkan data untuk dikomunikasikan (ditampilkan) secara tepat, cepat dalam jangkauan yang luas serta bisa disimpan dalam jumlah banyak dalam jangka waktu lama.
Apakah teknologi PACS akan memberikan pelayanan optimal kepada pasien?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) optimal memiliki arti tertinggi, terbaik. Sedangkan pelayanan artinya perihal atau cara melayani. Sehingga, pelayanan optimal merupakan cara melayani terbaik. Dalam hal pelayanan di rumah sakit, pelayanan optimal diartikan sebagai suatu cara melayani terbaik terhadap pasien dengan sumber daya yang dimiliki oleh rumah sakit.
Sebelum menggunakan sistem digital, hasil pelayanan radiologi berupa foto (radiograf) harus dicetak terlebih dulu pada film serta hasil bacaan foto (expertise) dicetak pada kertas untuk kemudian disampaikan kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sebagai pertimbangan dalam menentukan tindakan medis selanjutnya. Tentunya hal tersebut memakan waktu dan juga biaya. Selain itu, rumah sakit juga harus menyediakan tempat (gudang) untuk menyimpan arsip ekspertise selama 5 tahun.
Apabila PACS diintegrasikan dengan sistem informasi rumah sakit, sistem informasi radiologi, seluruh modalitas pencitraan radiologi digital, dokter spesialis radiologi, serta dokter penanggung jawab pasien (DPJP), maka seluruh hasil pelayanan radiologi berikut ekspertisinya bisa diakses untuk mendukung pelayanan pasien selama 24 jam dengan hasil yang tepat yaitu atau citra sesuai aslinya tanpa mengalami penurunan kualitas dan cepat (real time).
Artinya, seketika begitu citra medis dikirim pada jaringan PACS, DPJP bisa segera menentukan rencana tindakan medis tanpa menunggu hasil pelayanan radiologi dicetak pada film terlebih dulu.
Nilai lebih penerapan PACS
Berikut nilai lebih apabila PACS sudah bisa dimanfaatkan dengan baik:
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknologi digital PACS akan mendukung pelayanan optimal di rumah sakit karena pelayanan pasien menjadi lebih tepat dan cepat serta pemanfaatan sumber daya di rumah sakit menjadi lebih hemat. Selanjutnya, ketika pelayanan mencapai optimal maka akan tercipta kepuasan pasien.
Umiyati Setiasih, S.ST, Radiografer Madya, RSUD Muntilan Kabupaten Magelang.
0 Komentar