Merapi Kembali Muntahkan Awanpanas Guguran, BPBD Siapkan Langkah Antisipasif

Dilihat 789 kali
Edi Wasono saat menjelaskan aktivitas Gunung Merapi pasca Awanpanas Guguran

BERITAMAGELANG.ID-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta menginformasikan bahwa telah terjadi awanpanas guguran pada Jum'at (8/12/2023) pukul 14.46 WIB.

Adapun dari rilis BPPTKG tercatat 7x awanpanas guguran terjadi. Dengan jarak luncur maksimal 3.500 meter ke arah barat daya atau kearah Kali Krasak dengan arah angin ke utara.

"Awanpanas Guguran pertama terjadi pukul 14.46 WIB dengan durasi 360 detik dan amplitudo maksimal 73 mm berlangsung sampai pukul 15.48 dengan durasi 123 detik, amlitudo maksimal 72 mm," kata Kalak BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono, sesuai keterangan BPPTKG

Lebih lajut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, menjelaskan bahwa Pasca terjadi Awan Panas Guguran Gunung Merapi tersebut, sempat terjadi hujan abu vulkanik di Kabupaten Magelang. Hujan abu vullkanik rata-rata tipis dan dirasakan di 7 desa di wilayak Kecamatan Dukun dan 3 desa di Kecamatan Sawangan sehingga tidak menggagu aktivitas masyarakat dan berangsur reda.

"Berdasarkan laporan dari masyarakat yang kami catat sampai pukul 16.20 WIB sebaran abu vulkanik ada di 7 Desa di Kecamatan Dukun dan 3 Desa di Kecamatan Sawangan. Saat awan panas guguran terjadi, bersamaan juga turun hujan di wilayah KRB III sehingga dampak abu vulkanik tidak menyebar" tambahnya.

Menyikapi kenaikan aktivitas Gunung Merapi, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan terus berkoordiasi dengan BPPTKG maupun Pemerintah Desa setempat untuk langkah antisipasif.

"BPBD telah menyiapkan masker maupun kebutuhan logistik lainnya dan siap didistribusikan ke warga jika sewaktu-waktu kembali terjadi," lanjut Edi.

Selain itu pihaknya telah menyiagakan seluruh sumber daya yang dimiliki BPBD Kabupaten Magelang, baik personil, peralatan maupun logistik. Hal tersebut sebagai upaya Pemerintah dalam melayani dan melindungi masyarakat dari ancaman bencana erupsi Gunung Merapi. Untuk itu Edi meminta masyarakat juga mematuhi rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG.

Seperti yang kita ketahui tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di Level III atau Siaga. BPPTKG mengeluarkan rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya sesuai yang direkomendasikan oleh BPPTKG," pungkas Edi.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar