Air Berkah Waisak Disakralkan di Candi Mendut

Dilihat 2216 kali
Ritual pradaksina mensakralkan air berkah Wasiak 2562 BE / 2018 di Candi Mendut Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/05)

BERITAMAGELANG.ID - Para umat Buddha dan Biksu Sangha perwakilan umat Buddha Indonesia (Walubi) melakukan ritual penyemayaman Air Berkah di Candi Mendut Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/05).

Air berkah ini menjadi bagian dari sarana Puja Bhakti peringatan Tri Suci Waisak 2562 Buddhist Era (BE) 2018 yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Selasa (29/05).

Sebelum disemayamkan, umat bersama para biksu melakukan doa bersama di pelataran Candi Mendut. Selanjutnya mereka melakukan Pradaksina atau mengelilingi candi sebanyak 3 kali. Dalam ritual ini sejumlah biksu membawa kendi tanah berisi air berkah. Rohaniawan Buddha yang juga Ketua Widyakasaba Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Biksu Wong Sin Labhiko Mahathera, menjelaskan air yang disemayamankan diambil dari sumber mata air Umbul Jumprit, pegunungan Sumbing, Kabupaten Temanggung.

Sebagai sarana Puja Bhakti, air memilik makna keberkahan. Air menghilangkan haus, membersihkan batin, dan menghilangkan hal-hal yang buruk pada manusia.

"Air disemayamkan di Mendut selanjutnya akan dipercikan di kepala atau tubuh umat sehingga mereka dapat sinar cinta kasih sang Buddha," jelas Wong Sin, di sela ritual.

Sedangkan Api Dharma yang sudah disemayamkan pada Minggu (27/05) sebelumnya memiliki makna sinar terang, yang memberikan kehangatan. Seperti ajaran Buddha yang memberikan kebijaksanaan dan terang dalam pemikiran.

"Sang Buddha mengajarkan cinta kasih, kedamaian, kebersihan. Barang siapa yang melakukan ajaran Buddha akan membawa kedamaian mereka sendiri dan lingkungan," tuturnya.

Wong Sin menyebutkan prosesi penyemayaman ini diikuti oleh ratusan umat Buddha dan tokoh Buddha dari Sangha Walubi. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Thailand, Vietnam, Nepal, Singapura dan lainnya.

Pada kesempatan ini, Wong Sin menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia agar senantiasa memberikan cinta kasih kepada semua makhluk sehingga tidak ada lagi persoalan yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

"Senantiasa kita memberikan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa pamrih, kita semua bersaudara. Momentum Waisak ini kita berdoa melenyapkan kondisi buruk menjadi lebih baik," imbuhnya.

Api dharma dan air berkah selanjutnya akan diarak bersama sarana Puja Bhakti lainnya oleh umat Buddha dari candi Mendut ke candi Borobudur, Selasa (29/05).

Rangkaian Waisak akan ditutup dengan seremonial di pelataran candi Borobudur dan pelepasan ribuan lampion Waisak.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar