Sentra Gerabah Nglipoh Jadi Tempat Wisata Edukasi Anak

Dilihat 3738 kali
Siswa siswi SDN Kedungsari 5 Kota Magelang saat menerima penjelasan tentang gerabah di Dusun Nglipoh Borobudur Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Dusun Nglipoh Desa Karanganyar Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, dikenal sebagai sentra perajin gerabah. Keberadaannya sudah ada sejak jaman nenek moyang dan salah satunya milik Poyo.


Bisa dikatakan, rumah gerabah milik Poyo ini selalu ramai dikunjungi, terutama anak-anak kelompok bermain, maupun sekolah dasar. Di sini, anak-anak bisa belajar bagaimana cara membuat berbagai macam bentuk gerabah, seperti piring, tempat pensil, vas bunga, teko, wajan, bentuk binatang dan lain sebagainya.


Menurut Poyo yang dihubungi Senin (28/10/2019), rumah gerabah miliknya selain dijadikan tempat kunjungan wisata, juga belajar. 


"Bisa dikatakan rumah kami dijadikan tempat wisata edukasi," katanya.


Hampir setiap saat rumah gerabah miliknya ramai dikunjungi. Ia pun dengan senang hati menerima kehadiran mereka. Karena dengan demikian, kerajinan gerabah yang merupakan peninggalan nenek moyang tidak akan punah. Anak-anak di zaman milenial yang sudah akrab dengan gadget, tetap akan mengenal budaya tradisional dalam hal ini membuat gerabah.


Poyo mengatakan, anak-anak yang datang akan dilatih oleh warga setempat yang merupakan perajin gerabah. Mereka tidak hanya kaum pria saja, namun juga ibu-ibu rumah tangga yang sehari-hari membuat gerabah. 


"Ini sekaligus untuk memberikan rezeki bagi para perajin," ujarnya.


Anak-anak sekolah yang datang untuk belajar membuat gerabah, kata Poyo, tidak hanya dari wilayah Kabupaten Magelang. Namun juga dari Kota Magelang dan sekitarnya.


Seperti para siswa-siswi dari SD Kedungsari 5 Kota Magelang, yang membawa puluhan siswanya ke rumah gerabah miliknya. Mereka merupakan siswa-siswi kelas IV sampai VI, datang secara bergantian. Menurut Poyo, para siswa-siswi terlihat begitu senang dan antusias. Mereka tidak merasa 'jijik' saat harus bergelut dengan tanah liat dan mengotori tangannya.


"Anak-anak terlihat senang dan penuh semangat. Mungkin ini pengalaman baru bagi mereka," ucapnya.


Di sini, anak-anak diajari tiga hal, yakni membuat gerabah dengan manual, kemudian mencetak dan mengecat. Yang penting, imbuh Poyo, anak-anak paham cara membuatnya. 


"Juga bahan untuk membuat gerabah ini dari apa," katanya.


Nurhuda, salah satu guru SD Kedungsari 5 mengatakan, maksud dan tujuan membawa anak didiknya ke sentra grabah di Nglipoh, agar anak-anak tahu proses cara pembuatan gerabah. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran di luar sekolah, agar anak bisa melihat secara langsung.


"Jadi tidak hanya menerima teori saja, namun mereka juga bisa melihat dan praktek secara langsung," katanya.


Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru di sekolah. 


Aizar, salah satu siswa kelas VI B mengaku senang bisa berkunjung ke sentra gerabah. Karena ia bisa praktek langsung dan mengetahui cara membuat gerabah. 


"Kalau sudah diajari, ternyata tidak sulit. Malah senang bisa sambil main-main," katanya ceria. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar