BERITAMAGELANG.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang menyelenggarakan Lokakarya Literasi Digital sebagai upaya memperkuat peran perpustakaan dalam membentuk masyarakat cerdas informasi dan bijak bermedia sosial. Lokakarya digelar di Grha Seba Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang, Selasa (29/7), diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai unsur, seperti pelajar, mahasiswa, guru, komunitas literasi, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan diselenggarakan pada 29 - 30 Juli 2025.
Lokakarya ini merupakan bagian dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik Tahun 2025 yang diterima dari Pemerintah Pusat melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Dana tersebut dimanfaatkan untuk menyelenggarakan program-program peningkatan kapasitas literasi, khususnya di bidang digital.
Kepala Dispuspa Kabupaten Magelang, Wisnu Argo Budiono mengatakan bahwa perpustakaan saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat baca, melainkan sebagai pusat informasi dan pusat transformasi sosial masyarakat.
"Perpustakaan harus hadir sebagai solusi di tengah derasnya arus informasi. Kegiatan ini kami harapkan dapat membekali peserta dengan keterampilan literasi digital yang relevan, agar mereka bisa lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama di media sosial," ujarnya.
Wisnu menambahkan, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak, terutama untuk generasi muda yang kesehariannya sangat dekat dengan gadget dan internet.
Kepala Bidang Perpustakaan Dispuspa Kabupaten Magelang, Amroni, menyampaikan pandangan kritis tentang pentingnya edukasi informasi yang sehat di era digital. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini dalam memilah informasi di tengah derasnya konten di media sosial.
Amroni menegaskan perpustakaan sebagai pusat informasi memiliki tanggung jawab moral dan strategis dalam memastikan bahwa informasi yang beredar dapat tersampaikan secara benar, sesuai dengan kaidah, dan memberi manfaat.
"Kami sebagai dinas perpustakaan mengambil peran preventif. Salah satunya dengan menghadirkan kegiatan literasi digital ini. Harapan kami, peserta yang hadir bisa meneruskan ilmunya kepada lingkungan sekitarnya menjadi agen literasi digital yang aktif dan sadar akan etika informasi," harapnya.
Materi yang disampaikan mencakup teknik memilah informasi yang benar, peran perpustakaan dalam literasi digital, mengenali hoaks, memahami etika digital, hingga dampak psikologis dari penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan.
Latif, Guru SDN Ketunggeng, Kecamatan Dukun, menyampaikan apresiasinya atas materi yang disampaikan dalam lokakarya. Menurutnya, para narasumber memberikan materi yang relevan, mudah dipahami, serta mampu memotivasi para peserta untuk menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh kepada lingkungan masing-masing.
"Kegiatan ini semoga berkelanjutan karena dapat meningkatkan kesadaran bijak menggunakan media sosial," kata Latif.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi titik awal terbentuknya budaya bermedia sosial yang sehat, cerdas, dan produktif di Kabupaten Magelang.
0 Komentar