BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang bersama jajaran Forkompimda dan OPD terkait menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Terpadu menyambut Idul Fitri 1443 H/2022 secara virtual, Selasa (26/4). Bupati menyebutkan, sesuai arahan Presiden RI dalam keterangan pers pada Kamis (14/4), Pemerintah harus selalu meletakkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, baik selama perjalanan mudik maupun kesehatan masyarakat.
"Bapak Presiden tidak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 setelah Hari Raya Idul Fitri," ujar Bupati Magelang, Zaenal Arifin saat memimpin Rakor Terpadu menyambut Idul Fitri 1443 H tingkat Kabupaten Magelang.
Menurutnya, perjalanan mudik tahun ini, akan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat untuk bersilaturahmi setelah dua tahun tidak diperbolehkan. Tingginya animo masyarakat untuk mudik terpantau dari banyaknya permintaan vaksinasi kedua maupun vaksin booster.
"Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian bagi semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi serta stakeholder terkait, sebagai langkah antisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan pemudik yang masuk ke daerah tujuan termasuk wilayah Kabupaten Magelang," pesannya.
Zaenal mengingatkan kembali sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022, tentang ketentuan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) serta Surat Edaran Kementerian Agama Nomor 08 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah pada Bulan Ramadan dan Idul Fitri Tahun 1443 H/2022.
"Kedua edaran tersebut saya minta terus disosialisasikan kepada warga masyarakat di Kabupaten Magelang, sebagai pedoman mudik," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zaenal menyampaikan datangnya hari besar keagamaan, berkaitan erat dengan situasi dan kondisi yang perlu diantisipasi. Kabupaten Magelang selain menjadi salah satu daerah tujuan pemudik maupun tujuan wisata, juga menjadi jalur transit bagi pemudik yang menuju kota atau provinsi yang lain.
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama menjelang lebaran, antara lain ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, ketersediaan stok tunai rupiah di bank maupun di ATM.
Kemudian keselamatan dan kelancaran lalu lintas yang berkaitan dengan infrastruktur, transportasi beserta kelengkapannya, BBM yang memadai. Selanjutnya terkait keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat termasuk tempat ibadah, pusat keramaian seperti pasar, mall, objek wisata serta simpul-simpul transportasi.
Hal penting lainnya yang harus mendapat perhatian adalah masalah sosial dan bencana, kewaspadaan dan pengawasan terhadap bahan pangan yang rusak, kadaluarsa, penggunaan bahan berbahaya dan tidak berlabel, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Ia menekankan kepada para Kepala OPD/Instansi terkait agar mendirikan posko teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta melaporkan situasi dan kondisi selama pelaksanaan tugas kepada Posko Terpadu melalui sarana media yang sudah disediakan.
"Tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1443 Hijriyah, serta terus menjaga stabilitas ekonomi dengan melakukan pemantauan ketersediaan stok dan fluktuasi harga bahan pokok masyarakat dan barang penting lainnya," tegasnya.
Empat hal penting lainnya yang harus dilakukan dalam menyambut Idul Fitri menurut Zaenal, yaitu, pertama, Satpol PP dan PK agar berkoordinasi dengan TNI/POLRI serta pihak-pihak terkait untuk selalu memantau dan mengambil langkah operasional di semua titik yang berpotensi menimbulkan kerawanan serta kerumunan, dengan secara rutin melakukan patroli dan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.
Kedua, agar selalu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial budaya agar selalu menjaga ketertiban dan keamanan serta mematuhi protokol kesehatan.
Ketiga, kepada instansi dan OPD segera merealisasikan belanja daerah yang berupa belanja modal serta belanja barang dan jasa agar segera dapat direalisasikan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Keempat, para camat mendorong dan mengawal APBDes agar segera diproses dan direalisasikan untuk percepatan program kegiatan pembangunan di desa. Para camat juga terus memantau cipta keamanan dan mendorong terus program Jogo Tonggo di masing-masing wilayahnya dan perlunya pengawasan penerapan protokol kesehatan secara intensif di tempat-tempat yang berpotensi keramaian maupun di ruang-ruang publik yang lain.
"Kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah, saya harapkan dapat bekerja secara maksimal sebagai upaya menjamin ketersediaan dan keterjangkauan akan barang-barang kebutuhan pokok dan penting bagi masyarakat. Kami imbau, berikanlah pelayanan terbaik kepada seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali, lakukanlah dengan niat yang tulus dan ikhlas sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat," tandas Zaenal.
0 Komentar