Duka Mendalam SDIT Asy Syafi'iyah, 10 Ustazah Guru Meninggal Karena Kecelakaan

Dilihat 1591 kali
Para orang tua siswa SDIT As Syafi'iyah melaksanakan salat gaib atas meninggalnya 10 ustazah (guru) dalam insiden kecelakaan di Kalijambe Purworejo, Rabu (7/5/2025).

BERITAMAGELANG.ID - Duka mendalam dirasakan keluarga besar SDIT Asyafiiyah, Mendut Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Sebanyak 10 ustazah yang mengajar di sekolah tersebut, meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi di Kalijambe Purworejo,  Rabu, (7/5/2025) siang. Para orang tua siswa, bersama siswa dan guru melaksanakan shalat gaib di masjid setempat.


10 ustazah yang menjadi korban adalah Isna Hayati (27, Mendut Mungkid), Aulia Anggi Praktiwi (25, Muntilan), Finna Mukarromah (28, Rambeanak Mungkid), Divya Kreswinnanda (25, Mertoyudan), Naely Nur Sa'diyah (23, Rambeanak), Nely Suroya (Paremono), Melani Septiani (26, Ambartawang), Naqi Umi Rohmah (27, Rambeanak), Siti Khur Fatonah (27, Giritengah Borobudur), dan Hesti Nurngaeni (24, Wanurejo Borobudur).


Isak tangis para orang tua siswa tidak kuasa dibendung. Mereka berkumpul di aula sekolah yang beralamat di Mendut Mungkid, untuk mencari kabar para guru anak-anak mereka. 


Wahid Gozali, Ketua Komite SDIT As-Syafiiyah mengatakan, ia bersama rombongan guru berangkat ke Purworejo untuk takziah, orang tua dari kepala SDIT tersebut. 


"Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB,” katanya.


Sebelumnya, mobil yang ia tumpangi berada di belakang rombongan guru. Namun sampai traffic light Salaman, mobilnya menyalip rombongan guru. 


Ia melaju terus ke depan, dan tidak ada apa-apa. Sampai di tempat takziah di Gebang, ia melaksanakan salat jenazah. Kemudian ia diberitahu bahwa rombongan guru mengalami kecelakaan dan meninggal 10 orang. 


"Saya kaget sekali, saya kontak teman-teman komite tidak ada ternyata ke sana semua. Saya akhirnya tahu ada kabar-kabar dari media. Saya kemudian komunikasi dengan Yayasan. Akhirnya saya diminta untuk mengkondisikan di sekolah. Karena rencana jenazah akan dibawa ke sini semua sebagai penghormatan terakhir," urainya.


Wahid mengatakan, saat berangkat ada lima rombongan mobil, satu rombongan dirinya dan keluarga, kemudian komite, dua rombongan guru-guru, menggunakan angkutan kota, juga mobil yayasan dan satu mobil pemilik yayasan. 


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein yang ditemui di SDIT As Syafiiyah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya.


"Semoga semua korban meninggal alam keadaan husnul khatimah," harapnya.


Atas musibah ini, Pemerintah Kabupaten Magelang akan memberikan semacam penghargaan. 


"Karena mereka masih dalam tugas. Kita akan mengacu pada regulasi yang ada dan akan kita konsultasikan dengan pak Bupati," kata Husein.


Sebelumnya, satu unit truk oleng menabrak angkot dan rumah di Purworejo. Dari insiden itu, 11 orang dikabarkan meninggal, 10 orang diantaranya merupakan guru SDIT As Syafiiyah dan seorang sopir atas nama Edi Sunaryo.


Sebelum peristiwa itu terjadi, truk dump dengan Nopol B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. Setibanya di lokasi, truk itu tak terkendali dan oleng sehingga menabrak angkot yang berada di depannya hingga ringsek. Setelah menabrak angkot, kemudian menabrak rumah karena banting stir ke kiri.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar