BERITAMAGELANG.ID-Gunung Merapi sejak dini hari Jumat. 19/1/2023, memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) sebanyak sembilan kali. APG meluncur ke arah Barat Daya (Kali Bebeng), dengan estimasi jarak luncur maksimal mencapai dua kilometer.
Info BPPTKG yang dirilis WA Group Kontributor BPBD itu dibenarkan oleh Kalak BPPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, SH pada hari Jumat (19/1/2024). "Kejadian itu betul-betul terjadi. Datanya valid, kalau dihitung dari jam 03.00 WIB Gunung Merapi mengeluarkan APG sebanyak sembilan kali," ungkapnya.
Rincian jumlah APG yang dikeluarkan Gunung Merapi pada. tanggal 19 Januari 2024 adalah sebagai berikut: terjadi pertama pada pukul 03:23 WIB; kemudian pukul 03:29 WIB; pukul 04.19 WIB dengan Amplitudo max 37 mm, 35 mm, dan 35 mm. Durasi 312.9 detik, 258 detik, dan 160 detik, jarak luncur maksimal 3000 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng). Kemudian pukul 06:59 WIB dengan amplitudo max 21 mm dan durasi 127.4 detik; Pukul 07:04 WIB dengan amplitudo max 34 mm dan durasi 200.6 detik; pukul 07:12 WIB dengan amplitudo max 40 mm dan durasi 130.2 detik; pukul 07:18 WIB dengan amplitudo max 65 mm dan durasi 170.1 detik; pukul 07:21 WIB dengan amplitudo max 48 mm dan durasi 110.9 detik dan pada pukul 07:23 WIB dengan amplitudo max 45 mm dan durasi 182 detik.
Meskipun pihak berwenang menghimbau agar masyarakat mewaspadai terjadinya APG terhadap keselamatan jiwa, namun masyarakat masih merasa aman dan tidak mengkhawatirkan atas aktivitas Gunung yang paling aktif di negeri tercinta ini.
"Kami masih merasa dalam kondisi aman. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya. Berdasar pengalaman kalau Merapi sering memuntahkan APG, keadaan malah aman pak," ungkap Sudirman, Sekretasis Paguyuban Sabuk Gunung.
Senada dengan Sudirman, Edi Wasono, SH mengungkapkan bahwa masyarakat di Gunung Merapi telah memiliki kearifan lokal terhadap aktivitas yang terjadi. Namun demikian pihaknya menghimbau agar waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," ungkap Kalak BPBD Kabupaten Magelang. Edi Wasono SH.
0 Komentar