BERITAMAGELANG.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang kembali mengadakan kegiatan pemberdayaan literasi digital. Kegiatan kali ini tentang AI Goes to School bertema "Berdaya AI Berkarya dengan Nurani" dengan sasaran peserta 50 guru SD di Kabupaten Magelang. Kegiatan ini berlangsung di Command Center Room (CCR) Pusaka Gemilang, Rabu (22/10).
Kepala Diskominfo Kabupaten Magelang, Budi Daryanto menyebutkan, perkembangan zaman yang terjadi memberikan banyak kemudahan, seperti contohnya saat ini manusia tidak perlu membawa kemana-mana perangkat kamera, handycam dan kalkulator karena semua fitur itu tersedia di handphone. Hingga akhirnya saat ini berkembang juga teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.
"Salah satu harapan kami, teknologi AI dapat meningkatkan kemampuan literasi digital para guru SD dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah," ujar Budi.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Magelang, Prihadi. Dalam paparannya, ia menjelaskan 3 tugas pokok fungsi DPRD meliputi penganggaran, legeslasi dan pengawasan. Dalam aspek pengawasan, bagaimana pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Magelang.
Narasumber berikutnya dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Magelang Raya, Dwitasari Teteki memaparkan bagaimana mengenal, memahami dan memanfaatkan, AI di kelas bagi seorang guru. Ia menyebutkan bahwa setiap guru harus memahami apa itu kecerdasan artificial dan platform AI yang dapat digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
"Hal ini dimaksudkan untuk membantu merancang materi guna pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan minat belajar dan kreativitas murid," ujarnya.
Selain menjelaskan tentang kemampuan AI dalam mempermudah kegiatan belajar mengajar di kelas, ia menjelaskan bahwa AI tidak akan pernah menggantikan guru karena kemampuan guru adalah kunci utama untuk meningkatkan daya minat dan kreativitas murid di kelas.
Selain itu, AI juga memiliki kekurangan yang harus diwaspadai yang dapat merugikan kita sebagai pengguna AI dengan memasukkan data sensitif guru maupun siswa ke dalam AI.
"Selalu periksa ulang fakta dan konsep dari AI, jangan asal copy-paste mentah-mentah karena AI bisa salah. Selain itu AI tidak memiliki hati, sebagai guru kita harus memahami kondisi siswa karena gurulah yang paham sistem belajar apa yang sesuai untuk murid," tutupnya.


0 Komentar