Pedagang di Candi Borobudur Gelar Mujahadah Tolak Isu Bakal Dirumahkan

Dilihat 1713 kali
Para pedagang yang tergabung dalam 'Pedagang TWC Borobudur Bersatu' menggelar mujahadah bersama, Selasa (9/1/2024).

BERITAMAGELANG.ID - Ribuan pedagang di zona dua kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur menggelar mujahadah atau doa bersama. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya penolakan adanya isu terkait pedagang yang akan dirumahkan pada Senin (15/1/2024) mendatang.


Koordinator mujahadah, Jimi Belinda menjelaskan, mujahadah ini digelar untuk menyikapi pernyataan dari PT TWC Unit Borobudur. Pasalnya, mulai Senin pekan depan, seluruh pedagang diminta untuk tidak berjualan lagi di zona dua. Dengan kata lain, mereka akan dirumahkan. Padahal, mereka telah menggantungkan hidupnya di sana sejak lama.


Dia menuturkan, rencananya, pemerintah bakal melakukan penataan di lahan bekas lokasi berjualan para pedagang saat ini. Nantinya, lokasi itu akan diubah menjadi lahan hijau untuk mendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). "Intinya pada 15 Januari 2024, kami harus dirumahkan," tutur Jimi, Senin (8/1/2024).


Selama ini, dia menilai, para pedagang tidak dilibatkan dalam sejumlah program yang dicanangkan pemerintah. Termasuk pembangunan Kampung Seni Borobudur di Lapangan Kujon. Jika diajak duduk bersama pun, kata dia, para pedagang tentu akan mendukung seluruh program tersebut dan menerimanya.


"Tapi, ini tidak ada keterlibatan dari pedagang untuk duduk bersama. Entah itu konsep atau desain bangunan seperti apa, kami tidak pernah ada duduk bersama. Makannya tadi para pedagang juga mengambil sikap, kami akan menolak (relokasi)," tegasnya.


Jimi menyebut, tidak ada alternatif tempat lain bagi para pedagang untuk berdagang. Apalagi jika diminta untuk mengasong. Praktis banyak pedagang yang tidak mampu karena banyaknya barang dagangan. Terlebih, ada sekitar 5.000 pedagang yang sudah berjualan di kompleks TWC Borobudur dan kebanyakan warga Kecamatan Borobudur.


Dia mengatakan, nantinya mulai Senin depan, para pedagang akan dirumahkan sekitar 7 hingga 8 bulan. Oleh karena itu, para pedagang sengaja mengambil satu hari untuk meliburkan diri guna menggelar mujahadah bersama. "Kami berpasrah diri bahwasanya kebijakan yang ada tidak sesuai dengan harapan dari pedagang," ujar Jimi.


TWC bantah isu pedagang akan dirumahkan

Ditemui terpisah, General Manager TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi tidak membenarkan adanya isu soal pedagang yang akan dirumahkan pada Senin mendatang. "Informasi itu berawal saat adanya sosialisasi pada 21 Desember 2023. Waktu itu, yang kami bahas adalah timeline dari proyek pembangunan Kampung Seni Borobudur," jelasnya.


Dia tidak menampik, zona dua kompleks TWC Borobudur yang saat ini difungsikan untuk berjualan, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari poyek tersebut. Menurut perencanaan dari kontraktor, proyek pembangunan itu akan segera dikerjakan pada minggu ketiga Januari ini.


Poin itulah, kata dia, yang disampaikan kepada para pedagang saat sosialisasi. Sebetulnya, PT TWC selama ini sudah mempertimbangkan nasib para pedagang jika nantinya mereka akan direlokasi. Mengingat para pedagang sudah lama menggantungkan nasib dan mata pencahariannya di sana. Untuk itu, PT TWC tidak ingin para pedagang direlokasi dalam waktu dekat.


Selain itu, dia juga perlu berkomunikasi dengan pihak kontraktor terkait dengan proses pengerjaan di zona dua. Sebab, prosesnya jelas berbeda dengan di Kampung Seni Borobudur. "Kalau di kampung seni, ada proses pembangunan fisik dan memerlukan waktu lama. Berbeda dengan di zona dua yang hanya menata kawasannya menjadi zona hijau," bebernya.


Oleh karena itu, PT TWC akan bernegosiasi dengan kementerian dan pihak terkait. Agar proses pemindahan para pedagang bisa diundur. Sehingga mereka tetap bisa berjualan di zona dua selama proyek kampung seni berjalan. PT TWC pun akan mempersiapkan lokasi pemindahan pedagang yang sifatnya sementara.


Jamaludin menegaskan, PT TWC masih memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berjualan seperti biasa di zona dua. "Sehingga persepsi yang berkembang di para pedagang, per 15 Januari ini mereka sudah tidak boleh berjualan dan akan dirumahkan, itu adalah informasi yang mohon maaf tidak benar," paparnya.


Pemerintah siapkan Kampung Seni Borobudur, tampung pedagang hingga jadi lokasi parkir

Seperti diketahui, sekitar 2.000 pedagang di zona dua kompleks TWC Borobudur bakal direlokasi. Saat ini, pemerintah pusat bersama Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Magelang, Pemdes Borobudur, dan PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko tengah mempersiapkan lokasi baru di Lapangan Kujon. Yang diberi nama Kampung Seni Borobudur.


Pembangunan Kampung Seni Borobudur ini merupakan bagian dari pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur. Penataan ini, kata Jamaludin, guna meningkatkan upaya kelestarian kawasan Borobudur sebagai situs warisan dunia atau world herritage.


Penataan itu mengacu pada masterplan Japan International Cooperation Agency (JICA) tahun 1979 atas rekomendasi dari UNESCO dan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014. Pemerintah ingin mengembalikan area hijau di zona dua sebagai green belt.


Kampung seni Borobudur bakal dibangun pada lahan seluas 10,7 hektare. Dia menjelaskan, konsep penataan kampung seni Borobudur menekankan aspek edukasi dan interpretasi nilai-nilai OUV Candi Borobudur. Serta berorientasi pada pemberdayaan potensi lokal. Muaranya, lanjut dia, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar