BERITAMAGELANG.ID - Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti kontes kambing Kaligesing dan Jawa Randu Ekstrim tingkat regional memperebutkan piala Bupati Cup Magelang, Minggu (21/9).
Selain bertujuan menggairahkan budidaya kambing kaligesing, kontes yang berlangsung di Komplek Pemandian Air hangat Umbul Banyuroso Desa Sumberarum Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para peternak dan wisata.
"Kita mendorong kontes seperti ini agar muncul potensinya dari setiap kelompok masyarakat," kata Bupati Magelang Grengseng Pamudji saat membuka ajang tersebut.
Grengseng mencontohkan, potensi peternakan kambing berkelas di Kabupaten Magelang sangat tinggi. Seiring kompetisi yang kerap digelar, baik skala regional maupun nasional.
Selain itu, lanjut Grengseng, pihaknya juga mendorong agar para peternak turut melestarikan kambing jenis lokal khas Magelang Jawa Randu yang banyak dibudidayakan masyarakat di lereng Gunung Sumbing dan Borobudur (perbukitan Menoreh).
"Kecenderungannya Jawa Randu adalah daging, tapi bisa di-cross dengan susu tidak kalah produktif dengan ternak (domba) impor," jelas Grengseng.
Sementara itu, Ketua Panitia Pujiyanto mengatakan lebih dari 300 peserta ambil bagian dalam kontes ini. Mereka berasal dari Kebumen, Purworejo, Tegal, Grobogan, Wonosobo, Temanggung, Klaten, dan lainnya. Acara ini sekaligus mengukuhkan pengurus Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (PERKKANAS) Kabupaten Magelang.
"Untuk animonya di Jawa Tengah sangat tinggi karena kontes ini sekaligus melantik pengurus Perkanas," kata Mujiyanto.
Mujiyanto menuturkan, kegiatan ini juga sebagai upaya mengenalkan potensi wisata dan UMKM di Kabupaten Magelang. Maka pihaknya bertekad mengelar lagi dengan skala nasional berlokasi di sekitar Candi Borobudur.
Adapun sejumlah dewan juri independen dari Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional, dan Perkkanas.
Salah satu peternak sekaligus panitia Kontes Kambing Kaligesing dan Jawa Randu, Khumaedi menjelaskan jika kontes ini mempertandingkan 5 kelas lomba mulai dari kelas A hingga E, dengan masing-masing kelas terdapat kategori jantan dan betina. Kontes ini juga memperebutkan puluhan trofi masing-masing kelas dan kategori terbaik.
Terdapat 11 kriteria penilaian meliputi bentuk dan kondisi kepala, tanduk, telinga, leher dan gelambir, postur, pola warna, bulu, kaki, ekor, hingga testis, dan glambir (leher).
Kontes ini juga sebagai ajang persiapan untuk maju dalam kontes nasional bergengsi lainnya.
"Kontes ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi antar peternak, namun juga wadah melestarikan, dan mempromosikan kambing kaligesing," kata Khumaedi yang merupakan peternak asal Tuksongo Kecamatan Borobudur.
0 Komentar